Laporkan Masalah

STAGNASI PROSES PEMBENTUKAN EAST ASIAN COMMUNITY

Isti Winayu,

2009 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Krisis moneter global yang terjadi pada tahun 1997 membawa pemikiran baru di kawasan Asia Timur untuk menjalin kerjasama ekonomi yang lebih kokoh. Setelah tercapainya kerjasama ASEAN Plus Three (APT), muncul rekomendasi untuk membentuk kerjasama regional yang lebih formal dengan istilah East Asian Community (EAC). Gagasan tersebut ditindaklanjuti dengan pertemuan tahunan East Asia Summit (EAS) yang dimulai tahun 2005. Pertemuan EAS pertama berlangsung lancar di Kuala Lumpur dan diikuti oleh enam belas negara yaitu sepuluh negara anggota ASEAN, Jepang, Korea Selatan, Republik Rakyat Cina, India, Australia, dan Selandia Baru. Pertemuan pertama ini belum menghasilkan kesepakatan yang berarti. Pertemuan kedua yang dijadwalkan berlangsung di Manila pada akhir tahun 2006 tertunda sehingga pada tahun 2007 terjadi dua pertemuan sekaligus. Namun, sejak saat itu tidak ada pertemuan lanjutan yang menunjukkan indikasi menuju terbentuknya EAC. Berdasarkan Noodle Bowl Syndrome yang dikemukakan oleh Richard E. Baldwin, terdapat begitu banyak kepentingan dan hubungan bilateral di Asia Timur yang jika dapat dianalogikan seperti sepiring penuh spageti. Berbagai kepentingan dan hubungan bilateral tersebut kemudian mempengaruhi interaksi negara-negara dala proses pembentukan EAC. Masing-masing negara berusaha untuk tetap turut serta dalam proses, bukan untuk mencapai keuntungan tertentu tetapi lebih untuk menghindari kerugian seandainya tidak turut terlibata aktif. Analisa lebih lanjut dapat diperkuat dengan Domino Theory of Regionalism dari Baldwin. Kebijakan suatu negara akan diikuti atau ditanggapi oleh negara-negara tetangganya dengan mengambil kebijakan serupa ataupun berlawanan. Dalam proses pembentukan EAC ini, ketidakpercayaan ataupun keagresifan salah satu negara akan ditimpali dengan hal yang sama oleh negara lain. Hingga ketika ada negara yang memperlambat langkahnya, maka negaranegara di sekitarnya kan mengatur tempo dan turut memperlambat proses ini. Kata kunci: East Asian Community, East Asia Summit, Asia Timur, Noodle Bowl Syndrome, Domino Theory of Regionalism, regionalisme

Kata Kunci : Hubungan Internasional-Asia


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.