Laporkan Masalah

PORNOGRAFI DALAM TELEPON SELULER (Studi Deskriptif Tentang Fenomena Maraknya Pornografi Remaja dalam Telepon Seluler)

ERFANSYAH, A. Muamar, Adam Titra

2008 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)

INTISARI Sejak periode akhir tahun ’90-an hingga saat ini, perkembangan telepon seluler sangat cepat dan pengguna telepon seluler meningkat dari tahun ke tahun. Lebih dari 40 juta penduduk Indonesia menggunakan telepon seluler sebagai sarana berkomunikasi. Penggunaan telepon seluler saat ini bukan hanya sebagai alat komunikasi saja, melainkan juga untuk hiburan seperti merekam gambar atau video, menonton TV dan internet. Kemudahan teknologi bukan hanya berdampak positif untuk kehidupan manusia. Salah satu dampak negatif dari telepon seluler ini adalah menampilkan materi pornografi baik itu gambar maupun video. Telepon seluler digunakan bukan hanya sebagai pemutar materi pornografi tetapi juga alat produksi pornografi. Dari hasil survey penulis, terdapat 740 video porno local yang tersebar di masyarakat. Yang lebih mengagetkan lagi, 90% pelakunya adalah para remaja yang notabene pelajar dan mahasiswa. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis motivasi remaja melakukan pornografi dengan menggunakan telepon seluler dan bagaimana presepsi masyarakat mengenai fenomena ini. dengan menggunakan pendekatan life histories, peneliti mencoba untuk menganalisis tiga orang remaja yang pernah melakukan pornografi dengan telepon seluler. Presepsi masyarakat dapat penulis ambil dari orang tua, fotografer atau pemerhati seni, aktivis anti-pornografi, psikolog, teman sebaya (peergroups), dan Guru Bimbingan dan Konseling. Masa remaja adalah masa yang penuh dengan cobaan, perlawanan dan gairah. Pada masa ini organ-organ seksual mereka mengalami perkembangan yang sangat penting sehingga tingkah laku remaja penuh dengan coba-coba. Mulai dari cara berpakaian hingga bertingkah laku sesuai dengan perkembangan gaya hidup. Gaya hidup pula yang membuat remaja terpengaruh dengan seks bebas dan yang lebih mengerikan lagi adalah merekam adegan berhubungan seksual dengan menggunakan telepon seluler. Penelitian ini menghasilkan elaborasi dari Tunggal, Lara dan Titus yang pernah melakukan pornografi dalam telepon seluler. Dari pengakuan ketiga orang tersebut terdapat beberapa motivasi mereka melakukan pornografi dalam telepon seluler seperti evaluasi hubungan seksual, pengorbanan kepada seseorang, iseng, balas dendam dan untuk kepuasan diri sendiri. Pandangan masyarakat mengenai pornografi dalam telepon seluler beragam. Mulai dari presepsi seni sampai pembunuhan massal.

Kata Kunci : Pornografi; Media Komunikasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.