Laporkan Masalah

STRATEGI PT. KERETA API INDONESIA (KAI) DAERAH OPERASI (DAOP) VI DALAM PENANGGULANGAN KECELAKAAN DI WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DEWA, Apriant Ega Taruna Maha, Ambar Teguh Sulistiyani

2008 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)

A B S T R A K S I Penelitian ini mengidentifikasi kondisi lingkungan internal maupun eksternal PT. Kereta Api Daop VI Yogyakarta terutama dalam usaha penanggulangan kecelakaan untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mengetahui perubahan dan kondisi lingkungan, digunakan metode penelitian langsung dengan menggunakan Matriks SWOT yang ditunjang oleh wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data primer maupun sekunder dari PT. Kereta Api Daop VI Yogyakarta. Dari identifikasi faktor internal, kekuatan dari PT. Kereta Api adalah (1) Mampu mengangkut dalam jumlah massal, (2) Lebih irit bahan bakar, (3) Hemat lahan jalan, (4) Asal dan tujuan (O-D) di pusat kota, (5) Dapat memenuhi kebutuhan publik. Selain kekuatan, didapatkan pula kelemahan PT. Kereta Api yaitu (1) Ratarata umur sarana kereta api sudah tua, (2) Rendahnya tingkat pendidikan pegawai, (3) Jumlah karyawan kurang memadai, (4) Teknis operasional rumit. Beberapa aspek eksternal dapat membuka peluang bagi PT. Kereta Api Daop VI adalah sebagai berikut: (1) Antusiasme masyarakat terhadap kereta tinggi, (2) Perkembangan teknologi perkeretaapian yang pesat, (3) Terbukanya kerjasama dengan Swasta. Sedangkan beberapa dimensi eksternal yang dapat memberikan ancaman adalah (1) Banyaknya perlintasan liar, (2) Tuntutan pelanggan atas peningkatan pelayanan tinggi. Dari hasil analisis SWOT diperoleh beberapa isu strategis yaitu (1) Menambah frekuensi perjalanan kereta api dan gerbong untuk mengantisipasi kebutuhan transportasi masyarakat, (2) Membuka kesempatan bagi swasta dalam pembangunan infrastruktur KA, (3) Memperbaiki pelayanan dengan customer charter, (4) Pembentukan badan pengelola keselamatan, (5) Memanfaatkan Subsidi Pemerintah untuk pengembangan dan perawatan teknologi, sarana, dan prasarana, (6) Redefinisi peranan PT. KA, (7) Revitalisasi Sistem Perkeretaapian Nasional, (8) Audit sarana dan prasarana. Dalam urusan transportasi darat, kereta api harus menjadi prioritas. Karena pertama, moda transportasi itu hemat ruang, kereta api punya jalur sendiri. Kedua, hemat energi, dapat mengangkut ribuan orang, bahan bakar yang digunakan terbatas. Ketiga, dapat memenuhi kebutuhan publik. Oleh karena itu, yang merupakan isu paling strategis adalah (1) Revitalisasi Sistem Perkeretaapian Nasional, (2) Membuka kesempatan bagi swasta dalam pembangunan infrastruktur KA, (3) Pembentukan badan pengelola keselamatan secara independen.

Kata Kunci : Transportasi Darat


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.