Laporkan Masalah

Anarkisme Dalam Lirik:Kajian Ideologi Anarkisme Dalam Lirik Lagu Kelompok Band Marjinal

OKTARA, Arie, Nanang Indra Kurniawan

2008 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)

ABSTRAKSI Anarkisme adalah kekacauan, kekerasan, teror, onar. Paling tidak itu yang tergambar di kepala kita ketika anarkisme disebut. Padahal, anarkisme jauh lebih rumit dari definisi umumnya yang identik dengan kekerasan. Anarkisme adalah sebuah paham yang percaya bahwa individu sebagai bagian dari masyarakat, akan memberikan sumbangan terbesarnya bagi individu lain jika tidak ada otoritas, tidak ada kekuasaan di atasnya. Para anarkis (penganut anarkisme) berpendapat bahwa negara, pemerintah, atau otoritas lain yang dalam anggapan umum diperlukan untuk menciptakan suatu order (keteraturan) di dalam tatanan sosial dengan menggunakan perangkat-perangkat represifnya (militer, undang-undang, polisi) justru merupakan sumber dari segala disorder (ketidakteraturan). Karena kekuasaan, yang menciptakan hierarki, justru cenderung melogiskan kekerasan untuk memelihara kekuasaannya. Dari gambaran singkat mengenai anarkisme di atas, kita patut memertanyakan ulang definisi umum anarkisme yang identik dengan hal negatif. Karena, ternyata anarkisme justru menentang penggunaan kekerasan. Memang, anarkisme adalah sebuah dosa besar yang harus dimusnahkan ketika vis a vis dengan anggapan umum, bahwa negara diperlukan untuk menciptakan harmoni di masyarakat. Namun, yang paling penting, tanpa menjustifikasi mana yang benar atau mana yang salah, perlu bagi kita untuk mengenal anarkisme yang sebenarnya, yakni sebagai sebuah paham, sebuah filosofi politik. Karena peletakan label negatif kepada suatu hal secara apriori, memandang buruk sebuah hal tanpa memahami secara kritis hal tersebut, justru merupakan dosa yang sesungguhnya. Karena itulah, di skripsi ini saya mengajak para pembaca untuk mengenal anarkisme sebagai sebuah ideologi. Alih-alih membahas teori yang rumit, saya mengajak para pembaca untuk mengupas anarkisme dari hal yang dekat dengan keseharian kita, yakni musik. Adalah Marjinal, kelompok band bergenrekan Punk yang bermarkas di Setu Babakan, Jakarta Selatan. Dari awal kemunculannya, mereka konsisten menciptakan kritik sosial politik yang dibalut dengan nilai-nilai anarkisme ke dalam lirik lagu. Mereka sadar, bahwa media adalah arena utama kontestasi makna antara penguasa dan pihak yang dikuasai. Ketika tidak ada media alternatif yang (paling tidak) menjadi penyeimbang wacana pihak penguasa, maka kesadaran masyarakat melulu adalah kesadaran penguasa. Musik (lirik lagu), kemudian menjadi media alternatif bagi mereka guna mewujudkan agenda penyadaran politik masyarakat, sekaligus meluruskan pemahaman yang salah terhadap anarkisme. Marjinal percaya bahwa musik merupakan instrumen penyadaran politik yang penting dan efektif, karena menurut mereka kesadaran politik sangat dipengaruhi oleh bagaimana mengenal dan memahami sejarah. Dan musik, sebagai tempat penuangan pikir pencipta lagu, adalah media penting yang dapat melahirkan dan melestarikan sejarah. Itulah yang akan dicari oleh tulisan ini, yakni kelindan antara musik dan politik, wacana-wacana anarkisme dalam lirik lagu Marjinal, dan efektivitas musik sebagai alat penyebaran ideologi. Selamat membaca!

Kata Kunci : Lirik Lgu; Kekerasan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.