PENILAIAN KINERJA: SISI POSITIF DAN NEGATIF DALAM HUBUNGAN KERJA (Studi tentang pengaktifan kembali penilaian karyawan di PT Sari Warna Asli, Kudus tahun 2008)
SETIA, Resa Karunia Roosmana, Susetiawan
2008 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)ABSTRAKSI Penilaian kinerja adalah salah satu cara yang dianjurkan untuk mengontrol kinerja karyawan suatu organisasi atau perusahaan. Penilaian kinerja ini tidak mempunyai landasan hukum yang tegas sehingga tidak ada sanksi. Dalam penelitian ini peneliti mengacu pada pemikiran Peter Blau, pemikirannya tentang keinginan seseorang dalam kelompok untuk mendapatkan suatu imbalan barang atau jasa menjadi dasar teori peneliti. Blau mengatakan bahwa, perilaku tersebut harus berorientasi pada tujuan-tujuan yang hanya dapat dicapai melalui interaksi dengan orang lain, dan perilaku harus bertujuan untuk memperoleh sarana bagi pencapaian tujuan tersebut. Tujuan yang dimaksud dapat berupa ganjaran ekstrinsik (uang, barang, atau jasa) atau intrinsik (kasih sayang dan kehormatan). Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui tetang apa sebenarnya latar belakang perusahaan memunculkan kembali penilaian kinerja bagi karyawan di tahun 2008. dari pertanyaan pokok tersebut, peneliti menjabarkan kedalam berbagai sub pertanyaan, yaitu; Bagaimana mekanisme pelaksanaan dan aspek apa saja yang masuk dalam penilaian karyawan tersebut? Apakah ada indikasi dari perusahaan untuk menunda kenaikan gaji karyawan dari proses penilaian tersebut? Seberapa jauh peran serta perusahaan dalam mengontrol pelaksanaan penilaian tersebut? Apakah penilaian kinerja yang berlaku bagi karyawan tersebut hanya sebagai formalitas perusahaan saja? Adakah indikasi perusahaan untuk mempertahankan laju produksi melalui sistem penilaian ini? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan dan aspek apa saja yang masuk dalam penilaian karyawan, untuk mengetahui ada tidaknya indikasi perusahaan untuk menunda kenaikan gaji karyawan melalui proses penilaian tersebut, untuk mengetahui seberapa jauh peran serta perusahaan dalam mengontrol pelaksanaan penilaian tersebut, untuk mengetahui benar tidaknya sistem penilaian di perusahaan tersebut hanya sebagai formalitas, dan untuk mengetahui ada tidaknya indikasi perusahaan untuk mempertahankan laju produksi melalui sistem penilaian tersebut Hasil yang peneliti peroleh setelah melaksanakan penelitian ini adalah, bahwa; Penilaian kinerja dilaksanakan setiap hari, hasil penilaian diberitahukan kepada karyawan setiap akhir bulan. Aspek yang dinilai meliputi; absensi, hasil kerja, sikap mental, dan skill. Tidak ada indikasi penundaan kenaikan gaji melalui penilaian kinerja tersebut. Penilaian kinerja merupakan salah satu cara bagi perusahaan untuk menentukan besar kecilnya nominal upah bagi karyawan. Ada hubungan antara kinerja karyawan dengan tingkat produktivitas pabrik. Dan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengontrol tingkat kinerja karyawan adalah dengan melaksanakan penilaian kinerja. Pabrik tidak mempunyai tim khusus untuk mengawasi penilaian kinerja karyawannya. Tidak ada sanksi bagi perusahaan yang tidak melaksanakan penilaian kinerja karena tidak ada landasan hukum yang secara tegas mengaturnya. Pengaktifan kembali penilaian kinerja karena semakin meningkatnya permintaan pasar akan barang-barang produksi. Disamping itu, pabrik ingin menakkan kembali produktivitas yang sempat menurun dan mngontrol kinerja karyawannya yang mulai memburuk.
Kata Kunci : Kinerja