Laporkan Masalah

Studi Implementasi Penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman

ANDARISKA, irfan, Irfan Andariska

2008 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)

Sebagai respon atas penyebaran wabah Demam Beradah, Pemerintah mengambil sebuah kebijakan penanggulangan yang disebut Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Kebijakan ini bertujuan untuk mendewasakan masyarakat untuk secara mandiri melakukan kegiatan penanggulangan DBD di lingkungan masing-masing. Demam Berdarah sendiri adalah salah satu maslah kesehatan yang paling serius di Indonesia. Banyak korban telah berjatuhan dari tahun ke tahun, tidak terkecuali di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman DIY yang selama ini dikenal sangat berpotensi terserang wabah DBD. Upaya Penanggulangan telah diupayakan dari tahun ke tahun, namun belum membuahkan hasil yang maksimal. Kegagalan implementasi penanggulangan DBD di Kecamatan Depok tersebut, menjadi sebuah tema yang menarik untuk diteliti. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep implementasi kebijakan oleh Edwards III, yang sangat banyak dipakai dalam penelitian sejenis mengenai implementasi kebijakan. Teori lainnya juga dikombinasikan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kegagalan implementasi program selama ini. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi serta dokumentasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa memang terdapat permasalahan dalam implementasi penanggulangan DBD di Kecamatan Depok. Permasalahn tersebut muncul secara dua arah dari pihak agen pelaksana maupun dari masyarakat. Hal ini menyebabkan setiap program tidak dapat berjalan dengan baik. Kedua belah pihak harus berbenah dan lebih memperhatikan masalah tersebut agar angka kejadian DBD di Kecamatan Depok dapat berkurang. Institusi seperti kantor-kantor pemerintah dan institusi pendidikan juga memberikan kontribusi atas munculnya permasalahan ini. Kerja sama lintas sektor harus lebih dicermati dan dilaksanakan dengan cara yang lebih baik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, kegagalan implementasi DBD disebabkan oleh beberapa faktor seperti kekurangan SDM yang tersedia untuk menjalankan program, paradigma” fogging minded” pada masyarakat, sampai kepada tingginya mobilitas penduduk Kecamatan Depok. Rekomendasi dan solusi dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk pentingnya mengubah pola pikir ”fogging minded” pada masyarakat.

Kata Kunci : Penyakit; Kesehatan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.