Grammen Bank dan Pemberantasan Kemiskinan Global Melaui Keuangan Mikro
PITHALOKA, Annisa Anindya, Annisa Anindya Pithaloka
2008 | Skripsi | Ilmu Hubungan InternasionalAda beberapa perspektif yang mendominasi wacana perdebatan mengenai globalisasi—yang dalam tulisan ini akan berfokus pada globalisasi ekonomi. Salah satu perspektif yang cukup sering digunakan adalah: globalis, skeptis, dan transformasionalis. Kelompok pendukung hiperglobalis beranggapan bahwa globalisasi adalah sebuah proses yang kompleks dengan kekuatan untuk membentuk atau mengubah struktur dalam masyarakat modern—dan dengan demikian turut mempengaruhi tatanan dunia. Kelompok globalis menyebutkan bahwa aktivitas sosial, ekonomi, dan politik tidak lagi bisa dibatasi oleh batas-batas wilayah kenegaraan. Menurut para hiperglobalis, dalam globalisasi, negara tradisional menjadi tidak relevan dan tidak mungkin menjadi unit bisnis dalam ekonomi global. “Denasionalisasi” ini akan dipercepat dengan adanya jaringan produksi, perdagangan, dan keuangan transnasional. Negara hanya menjadi semacam institusi perantara dari aktivitas ekonomi di tingkat global. Kelompok hiperglobalis juga beranggapan dikotomi antara Utara-Selatan tidak lagi relevan karena sistem pembagian kerja global (global division of labor) akan memunculkan sebuah ekonomi yang global dan terintegrasi.Perspektif yang kedua, yaitu skeptis, beranggapan bahwa konsep globalisasi adalah sebuah konsep yang kabur. Mereka yang mendukung perspektof skeptis mempertanyakan hakikat kata ‘global’ dalam globalisasi. Sulitnya mengidentifikasikan kata ‘global’ dengan referensi geografis tertentu menyebabkan globalisasi menjadi sulit dibedakan dari internasionalisasi, transnasionalisasi, atau bahkan regionalisasi. Karena itu secara historis globalisasi bukanlah sesuatu yang baru. Bagi kelompok skeptis, globalisasi yang didengung-dengungkan sejak dekade 1980 dan 1990 tidak ada bedanya dengan aktivitas ekonomi internasional yang telah berlangsung sejak abad ke-15. Kelompok ini menyerang pendapat kaum globalis yang mengatakan negara tidak lagi relevan dalam globalisasi. Bagi kelompok skeptis, kekuatan negara sebagai pengatur kegiatan ekonomi internasional tidak bisa dianggap remeh. Bagaimanapun, kegiatan ekonomi internasional sangat bergantung pada peran negara untuk menjamin proses liberalisasi ekonomi. Berbeda dengan kelompok hiperglobalis, kelompok skeptis beranggapan alih-alih memunculkan ekonomi yang global dan terintegrasi, sistem pembagian kerja global justru akan mempertajam jurang antara Utara-Selatan. Mereka menuding bahwa aliran modal hanya akan terjadi di negara-negara kaya. Tulisan ini mencakup sejarah Grameen Bank, dimulai pada pendiriannya di tahun 1974 hingga tahun 2006, dengan penekanan pada tahun 1999-2006 karena pada periode inilah Grameen Bank mengalami revisi dalam sistem pemberian pinjaman dan program-program pemberdayaan sekaligus mengalami penyebaran dan pertumbuhan yang sangat cepat.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, yaitu dengan melakukan studi literatur.
Kata Kunci : Kemiskinan; Keuangan Mikro - Bangladesh