Laporkan Masalah

Politik Subaltern Studi Tentang Politik Identitas Waria di Yogyakarta

WIDAYANTI, Titik, Titik Widayanti

2008 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)

Waria merupakan kelas subaltern dalam struktur sosial masyarakat Yogyakarta. Kolompok kelas bawah yang mengalami penekanan dan diskriminasi. Keterpinggiran waria dari ranah publik berkaitan dengan identitas transeksualnya yang belum mendapatkan pengakuan. Konstruksi sosial dan budaya dominan hanya mengakui identitas laki-laki dan perempuan sebagai identitas yang ‘normal’. Identitas transeksual merupakan identitas kolektif dan sekaligus menjadi titik temu antara berbagai identitas dalam komunitas waria Yogyakarta. Waria Yogyakarta sendiri terdiri dari beragam identitas individu, sosial dan budaya. Perbedaan identitas ini menimbulkan klaim pada setiap waria. Pada penegasan identitas waria dapat terjadi benturan antar klaim identitas sehingga tidak menutup bekerjanya mekanisme dialogis dan konfliktual dalam prosesnya. Penelitian ini menempatkan pergulatan identitas waria Yogyakarta sebagai bentuk politik dalam komunitas subaltern. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pembentukan dan penegasan identitas kolektif waria berikut dengan mekanisme dialogis maupun konfliktual yang menyertainya. Selain itu penelitian ini juga berusaha memaparkan pola relasi kekuasaan yang terbentuk pada komunitas waria. Untuk mendapatkan informasi tentang hal tersebut, penelitian ini menggunakan beberapa konsep yang sifatnya fleksibel dan hanya untuk mengarahkan jalannya penelitian. Adapun konsep tersebut meliputi konsep tentang pembentukan identitas dan identitas kolektif, konsep tentang relasi kekuasaan dan konsep tentang komunitas sub-altern. Penelitian kualitatif tentang politik subaltern dengan fokus komunitas waria Yogyakarta memaparkan dan menganalisis data-data empiris. Peneliti dan responden bertemu face to face sehingga tulisan ini juga menampilkan pernyataan-pernyataan dari waria. Waria Yogyakarta bukanlah subaltern dengan identitas yang tunggal. Identitas waria terbentuk secara konstruktivisme. Identitas transeksual menjadi konstruksi atas keberadaan waria. Pertautan identitas waria Yogyakarta sangat kompleks dan terjadi pembilahan berdasarkan pada beberapa kategori identitas. Keragaman identitas terbukti telah menciptakan kelompok dan kelas dalam waria. Tingkat pendapatan, ikatan primordialisme dan territorial menjadi titik masuk bekerjanya mekanisme konfliktual yang mendekontruksi identitas waria. Perbedaan identitas juga menciptakan struktur kekuasaan yang hierarki dalam komunitas waria. Relasi komunitas subaltern dengan aktor lain menghasilkan sekelompok waria yang mampu mengakses pelayanan publik dan sumberdaya kekuasaan. Mereka berperan sebagai elit broker dalam komunitas waria. (kata kunci: subaltern, identitas, waria, pergulatan politik, relasi kekuasaan)

Kata Kunci : Politik Identitas; Waria


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.