Laporkan Masalah

Analisis Dampak Sosial Program Kemitraan Mitra Produksi Sigaret (MPS) Prambanan

HERLAMABANG, Benedictus Arjuna, Benedictus Arjuna Herlambang

2008 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)

Salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) PT HM Sampoerna diwujudkan dengan melakukan emberdayaan masyarakat miskin membentuk Program Kemitraan MPS Prambanan di Desa Kalitirto,Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. MPS ini diprakarsai oleh PT HM Sampoerna bekerja sama dengan PT Mitra Adi Jaya dan masyarakat lokal. Penelitian ini bermaksud mendeskripsikan, memprakirakan dan mengevaluasi dampak sosial penting yang telah terjadi dan yang mungkin/akan terjadi dari Program Kemitraan MPS Prambanan di Desa Kalitirto dengan menggunakan metode Analisis Dampak Sosial (ANDAS). Data-data sosial dikumpulkan melalui variabel penelitian Demografi, Ekonomi, Sosial Budaya dan Kesehatan Masyarakat. Data-data sosial tersebut kemudian disajikan ke dalam Rona Lingkungan sehingga kemudian dapat dilakukan Prakiraan dan Evaluasi Dampak untuk menentukan dampak sosial besar dan penting. Berdasarkan penelitian ANDAS yang telah dilakukan di lapangan, dapat diambil kesimpulan: 1) Operasionalisasi MPS Prambanan telah menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif yang besar dan penting yaitu: a) Penyerapan tenaga kerja Produktif dari Desa Kalitirto sebanyak 329 orang dan pengurangan jumlah pengangguran yang sebelumnya ada 1485 orang menjadi 1.156 orang. b) Peningkatan pendapatan sebesar Rp.1.000.000,00-Rp.1.400.000,00 per bulan dan peningkatan kesejahteraan ditandai dengan perubahan pola konsumsi, keinginan untuk menabung, serta adanya perubahan pola pikir. c) Terjadi perubahan orientasi/prioritas utama tenaga kerja produktif yaitu tidak lagi menjadi petani melainkan menjadi karyawan sektor industri. Terjadi fenomena keluar masuk (tambal sulam) karyawan, terutama terjadi pada karyawan-karyawan baru,yaitu karyawan tingkat Pemula dan Lanjutan. d) Terjadi perubahan pola hidup dan perubahan etos kerja masyarakat yang bekerja sebagai karyawan pabrik, dan muncul pranata sosial baru yaitu Peraturan Jam Kunjung Tamu dan Tamu Menginap dan telah tebentuk suatu Paguyuban Bapak Ibu Pengusaha Kontrakan, khususnya di Pedukuhan Berbah. e) sikap dan persepsi masyarakat adalah setuju dan mendukung operasionalisasi MPS Prambanan. f) muncul beberapa jenis penyakit yang diderita karyawan, yaitu: penyakit kulit (gatal-gatal), sesak nafas, pingsan, Asma, ISPA (flu,batuk). Terlambatnya sarapan dan makan siang menyebabkan masuk angin, mual,muntah, maag. 2) Dampak-dampak besar dan penting dari operasionalisasi MPS Prambanan lebih banyak dinikmati dan dirasakan oleh karyawan MPS Prambanan,namun tidak/belum dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Desa Kalitirto. 3) Dampakdampak besar dan penting yang muncul tersebut tidak menimbulkan dampak negatif yang berpotensi merugikan kehidupan masyarakat Desa Kalitirto. Oleh karena itu tidak perlu adanya studi lebih lanjut untuk penanganan dan pemantauan dampak karena tidak adanya dampak negatif besar dan penting yang muncul dan merugikan masyarakat. Saran bagi MPS Prambanan: 1) Memprioritaskan tenaga kerja dari Desa Kalitirto menjadi karyawan MPS Prambanan. 2) Memperhatikan kondisi kerja dan kesehatan karyawan untuk menghindarkan terjadinya berbagai jenis penyakit yang menimpa karyawan, karena hal itu akan berakibat buruk terhadap produktivitas karyawan dan kelangsungan produksi pabrik. 3) Tetap menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar demi menjaga keberlangsungan operasionalisasi MPS Prambanan. Saran bagi Pemdes. Kalitirto: 1) Pembangunan ruang usaha di sekitar pabrik bagi masyarakat untuk menangkap peluang ekonomi dari operasionalisasi MPS Prambanan, 2) Mempercepat pelaksanaan pembangunan pasar Babrik sehingga dapat digunakan masyarakat untuk membuka usaha dengan menyediakan keperluan karyawan MPS Prambanan maupun masyarakat sekitar pada umumnya.

Kata Kunci : Kemitraan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.