Laporkan Masalah

Perilaku Pacaran Remaja Studi Tentang Perilaku Pacaran Remaja di Padukuhan Karangwuni, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman)

ASTUTI, Yuni, Yuni Astuti

2005 | Skripsi | Sosiologi

Masa remaja merupakan bagian dari siklus hidup manusia. Pada masa inilah seseorang mengalami perubahan dan perkembangan baik secara fisik, psikologis, maupun sosial. Perkembangan secara fisik ditandai dengan semakin matangnya organ-organ tubuh termasuk organ reproduksi. Perkembangan secara psikologis ditandai pada kondisi emosional yang labil. Sedangkan perkembangan secara sosial ditandai dengan semakin berkurangnya ketergantungan dari orang tuanya. Dengan adanya ketiga perkembangan tersebut, banyak remaja yang kemudian mulai berpacaran. Untuk saat ini pacaran bukan lagi menjadi sesuatu hal yang aneh. Remaja yang berpacaran dapat dijumpai hampir dalam semua tempat, di mall, di tempat-tempat hiburan, di tempat kost, di kampus, di sekolah, di jalan, dan berbagai tempat lainnya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pacaran remaja dan apa yang menjadi latarbelakang remaja memutuskan untuk berpacaran. Dalam penelitian ini metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif. Responden dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 17 sampai 23 tahun dengan lokasi penelitian di Padukuhan Karangwuni, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa latarbelakang remaja berpacaran dibedakan menjadi dua, yaitu penyebab dari dalam diri remaja sendiri dan penyebab dari luar (lingkungan).Selain itu menurut mereka pacaran memberikan manfaat bagi mereka. dalam hal perilaku pacaran. dalam penelitian ini juga diperoleh hasil bahwa frekuensi bertemu dengan pacar cukup tinggi (hampir setiap hari). Untuk perilaku pacaran yang pernah mereka lakukan dapat dikategorikan dalam empat kategori, yaitu: (1) Perilaku yang paling banyak dilakukan dengan prosentase mencapai 100 % yaitu berkunjung sampai batas ruang tamu, berkunjung dan masuk ke dalam kamar, luar rumah berdua di siang hari, pergi ke luar rumah berdua hingga malam hari, memegang tangan, merangkul bahu, merangkul pinggang, memeluk, mencium pipi. dan mencium dahi. (2) Perilaku yang cukup banyak dilakukan dengan prosentase di atas 50 % yaitu menginap di rumah pacar, mencium leher, mencium bibir, dan meraba bagian tubuh (di luar pakaian). (3) Perilaku yang masih jarang dilakukan dengan prosentase di bawah 50 % yaitu meraba bagian tubuh (di dalam pakaian) dan petting dengan pakaian. (4) Perilaku yang belum pernah dilakukan dengan prosentase 0 % yaitu petting tanpa pakaian dan berhubungan intim. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa telah terjadi pergeseran nilai dalam masyarakat yaitu ada beberapa perilaku yang saat ini menjadi kabur antara boleh dan tidak boleh dilakukan.. Beberapa perilaku yang dahulunya merupakan perilaku yang seyogyanya dihindari seperti mencium dan memeluk, saat ini banyak dilakukan oleh remaja. Namun demikian untuk perilaku yang harus dihindari seperti berhubungan intim masih tetap dipatuhi meskipun perilaku tersebut mulai dilanggar.

Kata Kunci : Seksualitas


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.