Laporkan Masalah

Loyalitas dalam Organisasi Pencak Silat (Studi Tentang Peran Pemimpin Dalam Pengembangan Kesetiaan Anggota Terhadap Organisasi di Perguruan Silat Walet Puti Cabang Yogyakarta)

QOYYUM, Yaumul Jami', Yaumul Jami' Qoyyum

2007 | Skripsi | Sosiologi

Dewasa ini banyak tumbuh organisasi yang baragam. Organisasi yang beragam ini muncul karena kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Pemenuhan kebutuhan yang menjadi tujuan dapat dipenuhi salah satunya dengan mengikuti organisasi. Di dalam organisasi individu memiliki ciri dan karakter yang berbeda-beda. Meski berbeda masing-masing karakter anggotanya namun keakraban dan perasaan saling menghargai terjadi diantara anggota. Hubungan persaudaraan yang akrab dan intim tersebut terjadi seperti dalam keluarga yang notabene kelompok primer. Hubungan yang akrab tersebut menimbulkan suatu sikap yaitu kesetiaan anggota. Kesetiaan anggota penting dalam sebuah organisasi karena tanpa ada kesetiaan organisasi tidak berfungsi sebagaimana yang diinginkan anggota. Hal tersebut perlu untuk diungkap secara mendalam. Metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Adapun maksud penggunaan metode tersebut agar dapat menjawab pertanyaan penelitian dan Perguruan Silat Walet Puti cabang Yogyakarta menjadi obyek penelitiannya karena organisasi ini banyak memiliki anggota yang berasal dari luar daerah namun keakraban diantara anggota begitu kuat padahal perguruan ini hadir sebagai suatu kelompok yang berbeda karakternya dengan kelompok primer atau keluarga mereka. Kemudian analisis deskriptif digunakan dalam penggambaran proses perkembangan, loyalitas anggota dan hubungannya dengan kepemimpinan. Kesetiaan anggota tidak lepas dari peran pemimpin organisasi atau kelompok sosial. Pemimpin mempunyai peran ganda selain sebagai orang yang memberikan tugas dan memotivasi juga sebagai orang dekat, saudara sendiri bagi anggota. Karena kedekatan tersebut anggota dalam melaksanakan tugas organisasi dilakukan dengan benar-benar. Sikap toleransi dan menghormati antar anggota memacu anggota tetap bergabung dengan organisasi. Selain itu kebutuhan setiap anggota yang berbeda-beda dapat terpenuhi ketika menjadi anggota meski tidak semuanya. Kebutuhan tersebut antara lain, kebutuhan berinteraksi, kebutuhan penghargaan, atau pun kebutuhan sosial lainnya. Anggota yang setia terhadap organisasi memiliki alasan yang berbeda- beda. Perbedaan alasan tersebut dipengaruhi oleh tingkat umur dan lamanya jadi anggota. Anggota yang setia dengan organisasinya memiliki adanya kesamaan nilai-nilai yang berlaku maupun yang ingin dicapai dalam organisasi. Kesetiaan anggota yang ada terjadi melalui proses panjang yaitu sosialisasi organisasi. Di dalam proses tersebut anggota dikenalkan kebiasaan, norma ataupun nilai-nilai yang ingin dicapai organisasi. Peran pemimpin penting karena pemimpin adalah motor penggerak organisasi. Akan tetapi jika pemimpin bersikap otoriter dan didukung aturan organisasi yang kaku akan mengakibatkan kesetiaan yang palsu. Kontrol terhadap pemimpin oleh anggota sangat dibutuhkan agar kedewasaan organisasi semakin matang. Sikap menghormati dan toleransi dikembangkan sehingga persaudaraan tetap terjaga serta menjadi pengikat antar anggota. Hal ini menunjukkan bahwa rasa persaudaraan yang sukarela yang menjadi ciri kehidupan kelompok primer juga dapat menjadi dasar hubungan pada kelompok sekunder, tidak hanya sekedar hubungan yang siftanya kontraktual.

Kata Kunci : Organisasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.