Pendidikan Politik (Studi Kasus Peran Pendidikan Formal terhadap Pengetahuan dan Pemahaman Politik Pelajar di SMA Negeri 3 Yogyakarta
PURNOMO, Hery Wiji, Hery Wiji Purnomo
2005 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)Dalam era reformasi, demokrasi diartikan oleh sebagian masyarakat Indonesia sebagai kebebasan yang tanpa batas aturan. Pemahaman ini disebabkan masyarakat tidak memiliki pengalaman demokrasi selama lebih dari 30 tahun. Pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto mematikan kehidupan berdemokrasi dengan alasan untuk menjaga kestabilan proses penyelenggaraan pemerintahan dan persatuan dan kesatuan. Demi keberlangsungan demokrasi dan demokratisasi yang mulai dibangun lagi sejak gerakan reformasi digulirkan tahun 1998, diperlukan adanya pendidikan politik secara rutin bagi warga negara. Pendidikan politik bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman politik (demokrasi) kepada warga negara demi masa depan bangsa. Salah satunya adalah melalui pendidikan formal (sekolah). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimanakah peran pendidikan formal (sekolah) sebagai agen pendidikan politik dalam mempengaruhi pengetahuan dan pemahaman politik pelajar SMA Negeri 3 Yogyakarta, serta untuk mengetahui bagaimana pengetahuan dan pemahaman politik yang dimiliki oleh para pelajar. Pendidikan politik bagi para pelajar SMA adalah penting, karena generasi muda merupakan generasi penerus bangsa, merekalah yang akan mengelola negara ini di masa mendatang, serta untuk menumbuhkan semangat berdemokrasi dan berpengetahuan politik yang memadahi sejak usia muda. Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 3 Yogyakarta dengan subyeknya adalah para pelajar kelas I, II, dan III. Dipilihnya sekolah ini karena merupakan salah satu sekolah terbaik di Propinsi DI.Yogyakarta dengan memiliki segudang prestasi dari siswa, guru maupun sekolah; memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, guru dan sistem pengajaran yanmg berkualitas; memiliki siswa yang berasal dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia; serta berlokasi di tengah kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode wawancara sebagai pengumpul data utama, dengan didukung observasi untuk mendapatkan data-data yang tidak bisa didapatkan dengan metode wawancara. Dari hasil penelitian diketahui bahwa peran pendidikan formal dalam mempengaruhi pengetahuan dan pemahaman politik para pelajar di SMA Negeri 3 Yogyakarta cukup besar. Pengetahuan dan pemahaman politik mereka mengalami peningkatan, yaitu lebih luas dan mendalam dibandingkan dengan sebelumnya. Pengetahuan dan pemahaman mengenai politik yang mereka peroleh dari bangku sekolah memiliki kualitas yang lebih baik dari media pendidikan politik lain, seperti media massa dan keluarga. Hal ini disebabkan pendidikan politik diberikan secara lebih mendetail dan menyeluruh mulai dari teori sampai dengan prakteknya. Peran kurikulum adalah sebagai materi dan isi pendidikan politik, yang berisi mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Sosiologi, Geografi, Sejarah, dan Tata Negara. Guru adalah orang yang menyampaikan atau mengajarkan materi pendidikan politik melalui kapasitasnya sebagai pendidik maupun sebagai pembimbing para siswa. Guru sering dijadikan panutan oleh siswa tidak hanya dari materi yang diajarkan melainkan juga dari nilai-nilai, sikap, dan perilakunya. Kegiatan ektrakurikuler berperan sebagai pendukung yang memberikan pengetahuan dan pemahaman politik lain yang tidak diberikan dalam kurikulum formal. Selain itu kegiatan ektrakurikuler dapat memberikan tambahan wawasan pengetahuan dari pergaulan dan pengalaman yang diperoleh selama berada di sekolah. Peran kegiatan ritual adalah untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, patriotisme, dan kebangsaan generasi muda yang sudah mulai luntur seiring meningkatnya era globalisme, melalui praktek kegiatan secara langsung yang dialami dan dirasakan nilainya. Proses belajar mengajar adalah proses pelaksanaan pengajaran pendidikan politik kepada para pelajar. Proses ini menciptakan kebiasaan-kebiasaan para pelajar untuk berbicara dan mengemukakan pendapatnya, berbeda pendapat dan berdebat, menghargai dan toleransi pada orang lain maupun perbedaan pendapat, musyawarah untuk mufakat, menciptakan sikap atau pemikiran yang kritis, aktif, dan kreatif, dan sebagainya. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman politik para pelajar SMA negeri 3 Yogyakarta dapat dilihat dari berbagai kegiatan pemilihan apapun (seperti pemilihan pemimpin, topik kegiatan, dal lain-lain) yang sudah dilaksanakan secara demokratis, munculnya sikap kritis siswa terhadap kebijakan-kebijakan sekolah, dan sebagainya.
Kata Kunci : Pendidikan Politik