Jogja Onthel Community (JOC) (Studi Kasus atas Pola Interaksi Sosial, Lifestyle, Persepsi, dan Motivasi para Anggota Komunitas Sepeda Onthel JOC dalam Berorganisasi di Yogyakarta)
ZUHARON, Mohammad Thowaf, Mohammad Thowaf Zuharon
2008 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)Di kota-kota besar di Indonesia, tak terkecuali di Yogyakarta, moda transportasi sepeda kurang diminati oleh para pelaku transportasi. Tapi, di tengah ramainya penggunaan sepeda motor dan mobil, ada sekelompok anak muda yang merayakan penggunaan sepeda onthel. Mereka tergabung dalam Jogja Onthel Community (JOC). Penelitian ini mengambil judul “Jogja Onthel Community” (JOC), Studi Kasus atas Pola Interaksi Sosial, Lifestyle, Persepsi, dan Motivasi para Anggota Komunitas Sepeda Onthel dalam Berorganisasi di Yogyakarta. Objek penelitian dalam studi kasus ini adalah organisasi Jogja Onthel Community, sedangkan subjek penelitiannya adalah para aktor yang ada di JOC (pendiri, pengurus, dan anggota). Aktivitas JOC meliputi kegiatan hobi (nongkrong di depan gedung Agung, konvoi sepeda onthel, berburu onderdil sepeda) hingga membuat aktivitas sosial-budaya (ikut dalam kegiatan diskusi sepeda, mengikuti event-event yang berkaitan dengan lingkungan, menjadi narasumber berbagai media massa, hingga hearing tentang perlunya jalur sepeda kepada pemerintah) Dalam rumusan masalahnya, penulis menyorot tentang gaya dan pola interaksi sosialnya, persepsi anggota, serta motivasi yang mendasari para pelaku JOC berkomunitas. Sedangkan kerangka teoritik yang digunakan adalah deskriptif analitis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan studi kasus. Pada hakikatnya, JOC ini ditelaah dengan studi kasus karena banyak menjadi perhatian berbagai pihak (Media, LSM, akademisi, Pemerintah, serta pihak Swasta). Organisasi JOC yang sudah didirikan sejak tahun 2002 ini, berkantor di Jalan Suryomentaraman, Panembahan, Kraton. Selain itu, mereka memiliki tempat nongkrong rutin di depan Gedung Agung, Malioboro. Pola kerja dalam penelitian ini memilih studi kasus dengan jenis intrinsic case study, dan jika disorot dari jumlah atau besaran kasus yang tercakup dalam model pengkajian, model kasus yang penulis pilih adalah Kasus tunggal dengan Muti Level Analysis. Sedangkan jika ditinjau dari model pengkajiannya, penulis memilih metode deskriptif analitis yang bertujuan menggambarkan secara deskriptif dan menganalisa atas fenomena yang diteliti. Ruang lingkup penelitian ini dilakukan di Yogyakarta dengan mengambil tempat di depan Gedung Agung Malioboro (tempat nongkrong mereka), markas resmi mereka di Kelurahan Panembahan (Kraton), beberapa event yang mereka ikuti, serta beberapa tempat nongkrong mereka yang tidak tetap. Teknik pengumpulan data menggunakan data VCD, Foto,kliping berita, buku, jurnal, wawancara, dan Focus Group Discussion (FGD). Unit Analisis dalam penelitian ini adalah para anggota JOC yang masih aktif, pengurus, mantan anggota, serta pendiri,kaitannya dengan interaksi sosial mereka secara internal, interaksi sosial secara eksternal dengan orang-orang di luar organisasi, lifestyle, persepsi, dan motivasi para anggota. Penelitian ini menelaah Proses interaksi sosial ditinjau secara eksternal maupun internal.Hasil penelitian yang didapatkan, jika ditinjau dari proses interaksi sosialnya, JOC memiliki pola interaksi sentrifugal (tarik menarik) dan sentripetal (saling berlawanan). Ditinjau dari Praktik gaya hidupnya, organisasi JOC ini membuat aturan tentang ruang, tentang waktu, tentang pola konvoi,serta tentang aturan main keanggotaan kepada seluruh anggotanya. Sehingga bisa dikatakan, untuk ikut dalam organisasi ini, harus mematuhi aturan yang sangat banyak. Ditinjau dari persepsinya, anggota JOC berkegiatan didasarkan atas faktor interest mereka tentang sepeda, asumsi bahwa sepeda memiliki fungsi rekreatif dan scientist, sepeda telah menjadi kebutuhan, menyesuaikan kondisi atas bahan bakar minyak yang terbatas, sepeda membuat mereka melakukan kegiatan sosial, sepeda menjadi penyaluran keinginan mereka akan 'sesuatu yang baru' (Novelty), dan mereka membuat harapan bahwa dengan semakin banyak komunitas sepeda di berbagai kota akan memperkuat jaringan silaturahmi. Motivasi anggota JOC dalam berkomunitas juga beragam, ada yang ingin memenuhi kebutuhan fisiologisnya, ada yang ingin mendapatkan kebutuhan akan rasa aman, ada yang ingin mendapat cinta kasih, ada yang ingin mendapatkan penghargaan, serta aktualisasi diri. Bagi penulis, organisasi ini masih gamang dalam merumuskan dirinya. Semula,pendiriannya berangkat dari hobi, namun pada perkembangannya, ketika JOC menjadi populer,mereka hendak menjadi organisasi profesional juga. Sehingga mulai terjadi gesekan kepentingan dalam internal organisasi maupun eksternal organisasi.
Kata Kunci : Interaksi Sosial