Laporkan Masalah

Citra Diri Gerakan Dakwah Jamaah Tabligh Menurut Pandangan Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah

RAHMAT, Fatkhur, Fatkhur Rahmat

2007 | Skripsi | Sosiologi

Perkembangan gerakan dakwah Islam di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang pesat. Terbukti dengan banyak hadirnya varian gerakan dakwah di Indonesia. Mulai gerakan dakwah Islam lokal (Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah) sampai gerakan dakwah Islam transnasional (Jama'ah Tabligh, Salafy, Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Al Irsyad, Darul Arqam). Kemunculan dari bermacam- macam gerakan dakwah ini lahir dari pemikiran bagaimana untuk memperbaiki keadaan umat Islam yang saat ini jauh dari agamanya. Masing-masing gerakan dakwah punya segmentasi dan metode dakwah sendiri-sendiri. Namun kehadiran gerakan dakwah yang memiliki metode dakwah yang berbeda dengan metode dakwah yang dilakukan oleh gerakan dakwah yang sudah ada sebelumnya seringkali menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia. Terutama gerakan-gerakan dakwah dari luar negri transnasional) yang seringkali bebeda dengan metode dakwah yang pernah dilakukan oleh gerakan dakwah yang sudah ada sehingga mendapat lebih banyak sorotan yang seringkali kurang akrab dengan kultur masyarakat Indonesia. Penelitian ini mengkaji tentang Gerakan Dakwah Jama'ah Tabligh yang mempunyai metode dakwah yang bisa dinilai “lain dari pada yang lain” yaitu berdakwah keliling dari satu masjid ke masjid yang lain, mengetuk satu pintu rumah ke pintu yang lain. Dimana metode dakwah yang seperti ini dianggap asing, sehingga pro dan kontra akan selalu mengiringi setiap langkah gerak dakwahnya. Dalam pene litian ini akan dikaji dua gerakan gerakan dakwah Islam lokal terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk mewakili Gerakan dakwah Islam lokal Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan Observasi, indept interview, dokumentasi, dan studi pustaka. Indept interview dilakukan pada empat tokoh dari Nahdlatul Ulama dan empat tokoh dari Muhammadiyah. Tokoh-tokoh ini dianggap bisa mewakili gerakan dakwahnya karena diambil dari tokoh kunci dari Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah yaitu kyai dari pondok pesantren besar Nahdlatul Ulama maupun pengurus teras organisasi Muhammadiyah di Bantul. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bagaimana citra diri Gerakan Dakwah Jama'ah Tabligh menurut pandangan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Ada empat hal yang dipandang berbeda dan menyebabkan kontra antara Jama’ah Tabligh dengan Nahdlatul Ulama maupun Muhammadiyah, ya itu dalam hal metode dakwah, materi dakwah, sistem kelembagaan dan identitas. Dari sudut pandang Nahdlatul Ulama dalam memandang keempat hal yang dikritisi tersebut cukup baik,dikarenakan memang ada semacam kesamaan visi dan misi dakwahnya, juga dilandasi pula oleh pemahaman agama yang baik karena rata-rata tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama berasal dari kalangan Pesantren dan juga banyak diantara tokoh Nahdlatul Ulama ini yang mempunyai sahabat yang aktif di Jama’ah Tabligh. Sedangkan Pandangan Muhammadiyah agak kurang bagus karena memang visi dakwahnya lain. Muhammadiyah lebih condong dakwah dengan mengangkat isu terkini, karena memang rata-rata orang Muhammadiyah dari kalangan intelektual. Sehingga cara dakwah yang hanya mengajarkan ketauhidan dirasa kurang apalagi tanpa struktur organisasi yang jelas. Pandangan ini lahir karena Muhammadiyah hanya mengenal Jama’ah Tabligh dari permukaannya saja dan belum pernah berinteraksi langsung dengan para aktivis Jama’ah Tabligh. Tetapi pada sisi lain ada persamaan yang menjadi titik temu antara Nahdlatul Ulama maupun Muhammadiyah dengan Jama’ah Tabligh yaitu karena Jama'ah Tabligh berorientasi pada pencapaian hakikat iman dengan melaksanakan ketaatan dan meninggalkan maksiat, bukan sibuk memperdebatkan masalah khilafiyah (perbedaan pendapat) di antara berbagai mazhab atau pun kelompok umat Islam.

Kata Kunci : Gerakan Dakwah Islam


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.