Laporkan Masalah

Fenomena Dunia Gemerlap (Dugem) Antara Lifestyle dan Proses Perubahan

HARJANTI, Alberta, Alberta Harjanti

2007 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)

Yogyakarta sebagai ‘Kota Budaya’ dan sebagai salah satu tujuan pariwisata telah menjadikan kota ini sebagai salah satu kota yang selalu mengikuti perkembangan dan tuntutan zaman. Tradisi dan kultur budaya yang kuat sedikit demi sedikit mulai tergantikan dengan teknologi dan kemajuan zaman yang serba modern. Dengan berkembang pesatnya tempat-tempat hiburan malam ikut mempengaruhi gaya dan pola hidup masyarakat Kota Yogyakarta, terutama bagi kaum muda di kota ini. Beberapa anak muda pengunjung tempat hiburan malam ini yang lebih akrab disebut dengan dugemers selalu menyempatkan diri untuk memenuhi kesenangan mereka dugem di beberapa café atau club untuk mencari hiburan. Dugem saat ini sudah banyak menarik perhatian para anak muda khususnya mahasiswa di Yogyakarta. Banyaknya café dan club yang bermunculan menandakan dugem semakin diminati oleh kaum muda. Segala aktivitas, baik tingkah laku maupun cara pandang yang terselenggara di dalam dugem memperlihatkan bahwa telah terjadi sebuah pergeseran nilai yang pada kenyataannya berdampak pula bagi masyarakat di sekitarnya. Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis terhadap maraknya dunia hiburan malam yang semakin hari semakin meningkat dan semakin diminati oleh kaum muda terutama mahasiswa. Tulisan ini menceritakan bagaimana anak muda sebagai dugemers memahami dan memaknai tentang gaya hidup yang telah mereka pilih. Tulisan ini juga akan menceritakan bagaimana anak muda ini menjalankan segala aktivitas dan kebiasaan yang ada di dalam dugem serta sejauh mana mereka memandang sebuah pergeseran nilai yang terjadi di sekitar mereka. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan mengambil lokasi di beberapa café maupun club di Kota Yogyakarta. Dalam penelitian ini terdiri dari 29 orang informan yang terdiri dari 19 orang dugemers, 2 orang server club, 4 orang dari pihak management club, 2 orang non dugemers, dan 2 orang tua. Informan dugemers dalam hal ini termasuk dalam remaja akhir berusia 18- 24 tahun yang memiliki hobby dugem bahkan telah menganggap dugem sebagai gaya hidupnya.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa latar belakang kehidupan remaja yang menganut gaya hidup dugem ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan, media dan pergaulan. Anak muda mengakui bahwa gaya hidup dugem yang mereka anut saat ini merupakan bagian dari perkembangan zaman. Dampak negatif yang mereka alami tidak membuat mereka begitu saja meninggalkan kebiasaan ini. Dugemers selalu menganggap segala sesuatunya itu wajar walaupun sebenarnya apa yang mereka lakukan dianggap telah keluar dari jalur nilai yang ditetapkan di dalam masyarakat sebelumnya. Keadaan masyarakat yang lebih permisif membuat anak muda lebih bebas menikmati dugem serta membawa dampak bagi masyarakat di sekitarnya. Demikianlah kenyataannya, bahwa hal itu merupakan sebuah proses perubahan yang memang harus dilalui dan dihadapi.

Kata Kunci : Fenomena Sosial


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.