Laporkan Masalah

Perempuan dan Mitos Seks Peret

ANANDA, Ratna Sari Dewi, Ratna Sari Dewi Ananda

2007 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)

Perempuan merupakan bagian dari masyarakat yang dapat dikatakan termarginalisasi. Mereka telah tersubordinasi oleh budaya patriarki melalui mitos seks peret yang digencarkan oleh kapitalisme. Segala upaya perlawanan yang dilakukan oleh para feminis tetap tak menggoyahkan keberadaan mitos seks peret. Kini para pelaku bisnis memanfaatkan fenomena tersebut dengan menyediakan jasa perawatan organ intim baik melalui salon-salon kecantikan maupun dunia kedokteran. Bahkan permintaan terhadap jamu-jamuan yang berkhasiat membuat vagina peret, keset, dan juga wangi mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Suatu fenomena yang menarik untuk diketahui dan dipaparkan melalui hasil penelitian ini adalah mitos seks peret telah merasuki kehidupan para perempuan serta bagaimana para perempuan memberi pemaknaan terhadap perawatan vagina yang selama ini mereka lakukan. Kota Yogyakarta dengan predikat kota budaya menjadi setting lokasi penelitian. Nuansa budaya Jawa yang begitu dominan bersatu dengan budaya komersil yang telah masuk ke dalam sendi kehidupan masyarakat menciptakan budaya dominan masyarakat Kota Yogyakarta yang unik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi, sehingga data-data yang diperoleh dapat menjelaskan fenomena tersebut secara mendalam. Subjek utama penelitian ini adalah para perempuan berusia antara 21-45 tahun yang pernah atau masih melakukan perawatan organ intim. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Setelah dilakukan rapid survey maka hanya 15 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa para perempuan mengetahui mitos seks peret dari ibu dan juga dari media. Hampir seluruhnya meyakini bahwa mitos seks peret dapat melanggengkan kehidupan rumah tangga. Secara keseluruhan, mereka melakukan perawatan organ intim atas dasar kemauan sendiri. Menurut mereka, perawatan organ intim yang mereka lakukan demi menjaga kesehatan serta demi harmonisnya kehidupan rumah tangga. Adapun perawatan organ intim yang dilakukan oleh perempuan antara lain cebok dengan larutan ekstrak sirih (seperti Resik-V, Sabun Sirih), meminum jamu-jamuan (seperti jamu kunir asem, jamu Sari Rapet, jamu Rapet Wangi), memakai krim pemutih untuk daerah selangkangan (seperti Wish lightening cream), ratus vagina, operasi kecantikan vagina (seperti operasi LVR). Namun sangat disayangkan, mereka sama sekali tidak mengetahui efek dari praktik-praktik perawatan vagina tersebut. Sungguhpun demikian, mereka masih memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya kesehatan.

Kata Kunci : Perempuan; Mitos


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.