Infotainment dan Televisi Swasta di Indoensia (Studi Deskriptif Pola Programming Program Infotainment di Televisi Swasta Indonesia, Periode 01 - 30 April 2006)
HAYUNINGTYAS, Jufenda Winursito, Jufenda Winursito Hayuningtyas
2007 | Skripsi | Ilmu KomunikasiProgram infotainment meraja-lela di media televisi selama lebih dari satu dasawarsa ini. Infotainment menyajikan berita gosip mengenai selebritis yang mengusung sensasionalitas suatu informasi. Informasi dan entertainment menjadi inti dari infotainment yang menyajikan berita tidak penting tersebut. Bagaimana mungkin dalam satu hari bisa terdapat 17 sampai 22 program infotainment di seluruh stasiun televisi? Dari pagi sampai petang, non-prime time diisi dengan berita privasi yang berubah menjadi milik publik. Programming, digunakan para pemilik modal dibalik media sebagai kebijakan untuk menyajikan programnya, menggunakan infotainment sebagai ladang pengeruk keuntungan. Dengan strategi programming yang tepat, akan menempatkan infotainment sebagai pilihan program terlaris bagi masyarakat. Hal ini merupakan fenomena yang menarik untuk ditelaah dan menguak programming dibalik penayangan infotainment tersebut. Oleh sebab itu, programming ini dapat diteliti melalui berbagai pola yang dihasilkan oleh televisi swasta Indonesia. Pola tersebut akan terbaca melalui observasi yang dilakukan dalam kurun waktu 01 – 30 April 2006, dan akan dianalisis melalui metodologi studi kasus deskriptif. Penggunaan studi deskriptif ini karena dianggap tepat untuk meneliti fenomena kontemporer (peristiwa masa kini) dalam kehidupan nyata (Yin, 2005:1). Media televisi, infotainment, selebritis, dan audiens saling berkaitan satu sama lain dan tidak akan terlepaskan. Infotainment telah mempengaruhi berbagai elemen kehidupan masyarakat, serta mengusung kepentingan kapitalis. Strategi programming menempatan infotainment memenuhi siaran televisi setiap hari, padat, dan saling bergantian di satu stasiun televisi dan yang lainnya. Infotainment telah tumbuh menjadi siaran unggulan bagi masyarakat. Sampai pada sebuah titik dimana televisi sudah bukan lagi sebuah media yang berpihak pada masyarakat. Fungsi informasi, pendidikan, dan kontrol sosial telah diselewengkan. Televisi, dalam konteks ini yaitu infotainment, justru membawa khalayak pada sebuah konsep “masyarakat tontonan” (spectacle society) yang hidup dalam realitas media. Masyarakat yang sudah tidak dapat hidup lagi tanpa menyaksikan televisi. Berhati-hatilah dengan televisi, karena ia akan menghibur mu sampai mati.
Kata Kunci : Programming; Televisi