Laporkan Masalah

Representasi Identitas Dalam Jilbab Gaul (Studi Tentang Pemakaian Jilbab Gaul oleh Mahasiswi FISIPOL UGM)

KHOIRIYAH, Ruisatul, Ruisatul Khoiriyah

2007 | Skripsi | Sosiologi

Jilbab di tanah air berkembang pesat dalam dua dekade terakhir dilihat dari segi kuantitas pemakai maupun ragam model jilbab yang tercipta. Tren jilbab di tanah air melahirkan fenomena kemunculan Jilbab Gaul. Jilbab Gaul adalah istilah yang digunakan untuk menyebut jenis pemakaian jilbab yang menonjolkan gaya, yang itu dicirikan oleh pemakaian jilbab kerudung berukuran kecil dan gaya baju yang ketat. Tampilan Jilbab Gaul pada gilirannya memunculkan banyak kritik karena dianggap keluar dari normatif jilbab yang umum dipahami masyarakat. Pemanfaatan benda oleh manusia tidak dapat dilepaskan dari proses bagaimana manusia memaknai benda sebagai entitas yang merupakan bagian dari hidupnya. Demikian halnya dengan keberbedaan tampilan jilbab yang ditunjukkan Jilbab Gaul. Berangkat dari pemikiran tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemaknaan jilbab oleh pemakai Jilbab Gaul. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara dan observasi terhadap 7 orang mahasiswi Fisipol UGM sebagai informan penelitian. Dari penelitian yang dilakukan, terungkap bahwa berjilbab dalam konteks pengalaman para pemakai Jilbab Gaul tidak melulu dilatarbelakangi oleh motif atau alasan keagamaan semata. Keputusan berjilbab dan memilih gaya jilbab juga dipengaruhi oleh alasan-alasan sebagai berikut: alasan penampilan, keamanan, citra, konformitas sosial, kesesuaian dengan konsep-diri, dan alasan tren. Para pemakai Jilbab Gaul memiliki pemaknaan sendiri tentang jilbab di mana pemaknaan tersebut tidak dapat dilepaskan dari konteks yang mereka hadapi, yang melahirkan tindakan unik terhadap jilbab. Keberadaan mereka sebagai anak muda yang memiliki kebutuhan untuk eksis di tengah dunia anak muda mendorong mereka untuk menampilkan jilbab dengan gaya berbeda. Medan budaya yang mereka diami sebagai anak muda menuntut modal budaya berupa penampilan yang modis dan gaul. Jilbab Gaul dipilih karena gaya jilbab tersebut yang dianggap paling tepat menampilkan citra diri sebagai anak muda Islam gaul, yakni berjilbab tapi tetap berpenampilan gaul. Jilbab Gaul merupakan bentuk siasat untuk mengakomodasi dua hal, yakni kebutuhan memenuhi kewajiban berjilbab sebagai perempuan Islam dan kebutuhan berpenampilan gaul sebagai anak muda. Berjilbab dalam konteks ini menjadi bagian dari upaya pembangunan identitas diri. Penampilan adalah salah satu ruang pengungkapan identitas. Dalam Jilbab Gaul, mereka mengungkapkan identitas diri sebagai muslimah melalui tampilan jilbab, sekaligus menempatkan diri sebagai bagian dari anak muda kebanyakan melalui gaya pakaian gaul. Pengalaman berjilbab para pemakai Jilbab Gaul memperlihatkan terjadinya individualisasi praktik penghayatan atas jilbab. Jilbab masih dimaknai sebagai simbol identitas Islam dan kewajiban agama yang harus dipenuhi oleh perempuan Islam, namun perihal bagaimana ia dikenakan adalah sangat bergantung pada konteks yang dihadapi masing-masing orang. Praktik berjilbab sudah tidak lagi terlalu terikat dengan kaidah normatif. Dalam Jilbab Gaul, kaidah normatif jilbab dilunakkan dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan si pemakai sebagai anak muda, menghasilkan bentuk tampilan jilbab yang berbeda. Jilbab maknanya menjadi sangat personal, di mana hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari konteks yang dihadapi juga kepentingan yang dimiliki masing-masing individu.

Kata Kunci : Jilbab; Gaya Hidup


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.