Laporkan Masalah

Adopsi Identitas dan Gaya Jepang-Jepangan Pada Remaja Anggota Komunitas Penggemar Budaya Populer Jepang di Yogyakarta

WICAKSONO, Denison, Denison Wicaksono

2007 | Skripsi | Sosiologi

Industri hiburan Jepang yang merupakan suatu bentuk industri budaya populer pada awalnya ditujukan kepada masyarakat Jepang, namun karena perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih, budaya popoler tersebut diperkenalkan kepada masyarakat di Indonesia, termasuk di Yogyakarta. Produk-produk budaya populer Jepang yang dikenal di Yogyakarta antara lain Anime, Manga, Musik JPop dan gaya berdandan Harajuku. Keberadaan budaya populer Jepang di Yogyakarta telah berdampak pada beberapa remaja yang menjadi penggemar fanatik atas budaya populer Jepang tersebut, bahkan beberapa diantara mereka mengadopsi identitas dan gaya hidup ala Jepang yang mana dalam kalangan komunitas penggemar budaya populer Jepang dikenal dengan istilah “Jepang-Jepangan”. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian Mengapa identitas yang diadopsi dari budaya populer Jepang bisa terbentuk pada remaja penggemar budaya populer Jepang dan bagaimana identitas tersebut terekspresi melalui gaya hidup pada penggemar budaya populer Jepang. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian ini mengambil informan sejumlah 7 (tujuh) orang dengan teknik purposive, yakni pengambilan data dari informan yang telah dikriteriakan sebelumnya. Keriteria tersebut adalah remaja yang mendekati usia remaja-akhir atau menjelang usia dewasa yakni antara 20-24 tahun dengan asumsi remaja di usia ini telah lama menjadi penggemar budaya populer Jepang dan akan berakhir masa “krisis identitas”-nya,menjadi anggota komunitas penggemar budaya populer Jepang, mengkonsumsi produk-produk budaya populer Jepang dan memiliki waktu luang untuk menikmati budaya populer Jepang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung dan wawancara mendalam, baik terstruktur maupun yang tidak terstruktur dengan panduan interview guide. Teknik analisis data atau penglolahan data meliputi pengelompokan data, interpretasi serta penarikan kesimpulan / verifikasi. Setelah dilakukan analisis data, terdapat berbagai temuan menarik diantaranya adalah identitas “Jepang-Jepangan” ini muncul karena konsumsi produk budaya populer Jepang dan merupakan implikasi dari diplomasi budaya yang dilakukan oleh bangsa Jepang. Kemudian diperoleh hasil bahwa terdapat dua macam pengadopsian gaya hidup yang dilakukan oleh remaja penggemar budaya populer Jepang. Yang pertama adalah gaya hidup masyarakat Jepang yang diadopsi secara dengan sadar diniatkan oleh pelaku yakni yang disebut sebagai gaya hidup “imitasi”, dan yang kedua adalah gaya hidup “konsumsi” yang secara tidak sadar diadopsinya akibat dari konsumsi produk-produk budaya populer Jepang. Pengadopsian gaya hidup merupakan usaha diferensiasi (pembedaan) dari remaja yang mengalami “krisis identitas” sehingga mereka dapat eksis di lingkungan sosialnya dengan menjadi “berbeda”. Dari tujuh informan dalam penelitian ini, semuanya menyatakan bahwa mereka menyukai budaya populer Jepang karena keunikan yang membuat mereka menjadi berbeda dengan yang lain. Hal ini memberikan gambaran bahwa budaya populer Jepang telah menjadi suatu referensi bagi remaja untuk dapat diadosi sebagai identitas dan gaya hidup.

Kata Kunci : Gaya Hidup; Remaja ; Jepang


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.