Perilaku Konsumsi Pakaian Bekas di Kalangan Mahasiswa di Kota Bandung
IRIYANTI, Dini, Dini Iriyanti
2007 | Skripsi | SosiologiGlobalisai ekonomi yang ditandai adanya gejala ekspansi pasar dari industri tahap lanjut ke negara berkembang, tidak akan berhasil seandainya tidak ada perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Disadari atau tidak, pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi telah memicu peningkatan konsumsi baik ditingkat individu, rumah tangga dan masyarakat. Selain pada peningkatan konsumsi masyarakat, perubahan pada pola konsumsi masyarakat pun terjadi. Berbagai bentuk rekayasa pun dilakukan, antara lain dengan mereproduksi simbol-simbol kemewahan, keagungan, kemegahan dan lainnya. Benda-benda digunakan untuk membatasi hubungan sosial dan menegaskan perbedaan gaya hidup yang membatasi hubungan sosial tersebut. Anggapan bahwa dengan memakai produk yang memiliki nilai gengsi dan prestise tingga akan dipandang lebih oleh masyarakat, berkembang menjadi sebuah fakta sosial. Bandung sebagai kota pendidikan sekaligus mengukuhkan Bandung sebagai kota tujuan wisata. Ditengah menjamurnya pusat-pusat perbelanjaan di kota ini, pusat perbelanjaan barang bekas (Babe dan Pasar Cimol, GedeBage) ternyata tetap menjadi alternatif tempat pilihan belanja dan pilihan konsumsi anak muda Bandung. Dalam konteks ini pilihan konsumsi mahasiswa terhadap pakaian bekas, sangat menarik. Sebenarnya faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perilaku konsumsi terhadap pakaian bekas dan seberapa besarkah kekuatan faktor-faktor tersebut mempengaruhi perilaku konsumsi tersebut. Hal inilah yang selanjutnya menjadi persoalan yang akan dibahas di dalam skripsi ini Sesuai dengan latar belakang permasalahan tersebut, maka penelitian ini memilih menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh dari penelitian kuantitatif berperan sebagai data primer, dan data kualitatif berperan sebagai pelengkap. Sementara tekhnik pengambilan data dilakukan melalui observasi, kuisioner dan wawancara. Data dalam penelitian ini akan dioleh menggunakan teknik statistik dengan bantuan program SPSS dan dianalisis dengan mengunakan statistik deskriptif dan inferensial (uji hipotesis). Berdasarkan data-data yang diperoleh di lapangan, maka ada beberapa hal yang berhasil dieksplorasi dalam penelitian ini. Perilaku konsumsi mahasiswa di Bandung terhadap pakaian bekas menggambarkan adanya hubungan antara individu dan lingkungan karena ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi mahasiswa tersebut yaitu faktor internal (motivasi dan pengaruh sosial psikologi keluarga) dan faktor eksternal (interaksi dengan teman yang juga mengkonsumsi pakaian bekas dan pilihan tempat belanja). Sedangkan faktor eksternal lain yang diduga sebelumnya mempengaruhi perilaku konsumsi mahasiswa terhadap pakaian bekas ternyata tidak mempengaruhi perilaku mahasiswa secara signifikan. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir mengkonsumsi pakaian branded telah berkembang menjadi trend. Sebagai seorang pengamat sekaligus pengikut trend sejati, mahasiswa dari lapisan sosial manapun cenderung akan mengikuti perkembangan trend tersebut. Salah satunya dengan mengkonsumsi pakaian bekas bermerek. Pakaian bekas sebagai pengokohan konsumsi tanda. Pakaian bekas pun membentuk gaya anak muda yang khas, unik, tidak ada kembaran, dan sekaligus merefleksikan kondisi keuangan mereka yang terbatas. Pakaian bekas sebagai identitas anak muda (mahasiswa). Dalam abad gaya hidup, penampilan adalah segalanya. Kamu bergaya maka kamu ada, kalau kamu tidak bergaya maka kamu siap-siap untuk dianggap tidak ada, diremehkan, diabaikan atau mungkin dilecehkan. Dengan pakaian yang murah meriah dan sesuai dengan isi kantong, mahasiswa pun tetap bisa bergaya.
Kata Kunci : Gaya hidup; Pakaian Bekas