Laporkan Masalah

Pendidikan Demokrasi Dalam Institusi Sekolah:Studi Sosiologis terhadap Pelaksanaan Pendidikan Demokrasi di Beberapa Sekolah Menengah Atas Di Yogyakarta

PUTRA, Tri Prasetya, Tri Prasetya Putra

2007 | Skripsi | Sosiologi

Kondisi yang terjadi dalam dunia pendidikan telah menjadi keprihatinan tersendiri di dalam masyarakat. Maraknya kasus-kasus kekerasan yang dilakukan oleh pelajar menjadi gambaran suramnya dunia pendidikan di negeri kita. Sistem pendidikan yang ada kurang mampu menghasilkan siswa-siswa yang memiliki kepedulian terhadap permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat pembentukan karakter, selain kemampuan keilmuan, ternyata malah menghasilkan manusia-manusia yang tidak tanggap terhadap realita yang ada, bahkan seolah-olah terasing dari realitanya. Hal itu mengindikasikan terjadinya pelunturan nilai-nilai persaudaraan, penghargaan terhadap perbedaan, dan kepedulian sosial di dalam generasi muda. Penghargaan terhadap perbedaan, rasa persaudaraan, dan kepedulian sosial merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam demokrasi. Semangat inilah yang ditransferkan kepada anak didik melalui keseluruhan pembelajaran demokrasi yang diselenggarakan oleh sekolah. Namun ketika proses pembelajaran demokrasi telah dilakukan dan semangat demokrasi tidak juga tertanam kepada anak didik, maka ada sesuatu yang tidak beres dalam proses tersebut. Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran prinsip-prinsip dan nilai-nilai demokrasi yang dilakukan di sekolah, dan faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat bagi pelaksanaan pembelajaran tersebut. Untuk mendapat hasil yang lebih mendalam, maka digunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskripsi kritis. Penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan alasan yang ada di balik setiap tindakan manusia, dan bukan hanya apa yang terlihat di permukaan saja. Dengan pendekatan deskripsi kritis, maka setiap permasalahan yang ada disikapi secara kritis, dan tidak menganggap realita sebagai suatu hal yang sudah ada sebagai mana mestinya tanpa upaya melakukan perubahan. Dari penelitian yang dilakukan di sekolah-sekolah yang menjadi objek penelitian, maka dapat diketahui bahwa proses transfer nilai-nilai dan prinsip-prinsip demokrasi kepada siswa melalui organisasi kesiswaan, pelaksanaan tata tertib sekolah, dan melalui kegiatan belajar-mengajar di kelas telah dilaksanakan. Adapun faktor yang mendukung adalah kesadaran yang muncul untuk membuka pintu dialog antara guru dengan siswa yang telah dicoba untuk dikembangkan dalam keseluruhan proses pembelajaran yang diselenggarakan. Hal itu didorong oleh kontrol masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Suasana dialogis tersebut mendorong terjadinya partisipasi aktif dan keterlibatan siswa dalam keseluruhan proses pembelajaran demokrasi. Dalam dialektika antara relasi yang dialogis dan partisipasi aktif tersebut pembelajaran demokrasi dan transfer nilai-nilai demokrasi dilakukan, sehingga budaya demokrasi terlestarikan kepada generasi muda. Hal itu cukup kuat di sekolah swasta katolik. Sedangkan faktor yang menghambat adalah struktur yang bersifat hegemonis, yang nampak dalam relasi guru-siswa sebagai subjek-objek, bukan subjek-subjek. Struktur yang hegemonis tersebut menghambat proses dialog yang tengah diupayakan, sehingga melanggengkan budaya bisu dalam dunia pendidikan. Hal itu cukup kuat di sekolah swasta nasionalis. Sekolah menjadi tempat yang ideal bagi pembelajaran demokrasi. Semangat demokrasi tidak lahir dengan sendirinya, tetapi perlu upaya yang nyata untuk mentransferkan nilai-nilai demokrasi kepada generasi muda. Tetap diperlukan adanya pemeliharaan tradisi demokrasi. Pemeliharaan tradisi demokrasi tidak bisa diwariskan begitu saja, tetapi sebaliknya harus diajarkan, disosialisasikan, dan diaktualisasikan kepada generasi muda melalui sekolah, sehingga menjadi suatu budaya yang mengakar. Hal itu memiliki peran penting dalam upaya pelestarian tradisi demokrasi kepada siswa, karena proses yang dikerjakan tersebut akan mempengaruhi nilai-nilai yang tertransfer kepada siswa, sebagai generasi muda yang diharapkan menjadi agen perubahan sosial.

Kata Kunci : Pendidikan; Demokrasi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.