Pola Interaksi Sosial (Studi Tentang Kehidupan Mahasiswa Asal Merauke dengan Warga Sekitarnya di Yogyakarta)
RUTH, Mery, Mery Ruth R
2007 | Skripsi | SosiologiKedatangan orang-orang dari berbagai suku bangsa dan etnis ke Yogyakarta mengakibatkan Yogyakarta pada perkembangannya mengalami corak masyarakat yang majemuk, yaitu dengan keragaman etnis, keragaman kultural, kemajemukan tersebut diharapkan tidak memicu pada konflik. Mahasiswa dari berbagai latar belakang tersebut semuanya membawa perbedaan dalam norma, nilai, orientasi pikiran, kebiasaan dan adat istiadat. Mahasiswa Merauke sebagai salah satu pendatang ditengah-tengah masyarakat Jawa di Yogyakarta sudah tentu mengalami banyak proses interaksi agar mereka dapat bergaul dengan individu atau dengan kelompok sosial yang lain. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antar individu atau lebih individu dimana antar individu yang satu saling mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Hubungan antara individu yang berinteraksi merupakan hubungan timbal balik. Adapun rumusan masalah yang akan dilihat disini adalah bagaimana pola interaksi sosial mahasiswa asal Merauke dengan warga sekitar, apakah mengalami hambatan dalam berinteraksi dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi yang mengutamakan penghayatan (verstehen). Dimana fenomenologis memberi tekanan pada aspek subyektif dari perilaku orang.. Hal ini dimaksudkan guna memperoleh gambaran deskriptif mengenai cara mahasiswa Merauke dalam menginterpretasikan pengalamannya melalui interaksi dengan orang lain. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan peneliti sejak merumuskan dan menjelaskan masalah sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus samapi penulisan hasil penelitian. Dalam penelitian ini mengambil lokasi di dua tempat yaitu desa CaturTunggal yang merupakan letak kos mahasiswa Merauke berada dan desa BangunTapan yang merupakan tempat tinggal mahasiswa di asrama mahasiswa Merauke. Pengambilan informan disini dilakukan dengan cara purposive sampling. Dimana dalam teknik purposive sampling ini pengambilan sampel didasarkan atas tujuan dan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Informan yang diambil sebanyak sepuluh orang, terdiri dari enam orang mahasiswa yang tinggal di kos yaitu Fani, Jems, Yohana, Markus, Yustin, Anis dan empat orang mahasiswa yang tinggal di asrama yaitu Veronika, Martha, Siska, Bertha yang berasal dari Universitas Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola interaksi mahasiswa Merauke dengan warga di Jogja masih mengalami hambatan, yang paling menonjol yaitu dalam hal bahasa dan adaptasi dengan masyarakat Jawa pada umumnya. Untuk mengatasi hambatan itu mahasiswa Merauke sebagai pendatang membutuhkan sosialisasi dan kerjasama dengan warga disekitarnya. Hal ini dimaksudkan agar tidakterjadi kesalahpahaman yang akan menimbulkan konflik antar sesama. Konflik yang sering terjadi yaitu konflik fisik (perkelahian) yang ditimbulkan oleh sikap etnosentrisme. Perbedaan kedua budaya ini berpengaruh terhadap pola sikap, kebiasaan, tingkahlaku dan cara interaksi masing-masing individu dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan ini banyak ditentukan oleh lingkungan sosial dimana mereka berada.
Kata Kunci : Interaksi Sosial