Laporkan Masalah

Fenomena Kawin Campur Antar Etnis Tionghoa dan Etnis Jawa Menuju Integrasi Sosial (Faktor Penghambat Dan Pendukung Dalam Perkawinan Campur Antar Etnis)

KARTIKA, Awan Adi, Ahwan Adi Kartika

2007 | Skripsi | Sosiologi

Banyaknya etnis pendatang yang masuk ke Indonesia dengan berbagai tujuan dan maksud yang berbeda-beda secara langsung maupun tidak langsung membawa sebuah budaya baru kepada masyarakat asli di Indoensia baik melalui berbagai proses asimilasi yang terjadi. Etnis Tionghoa salah satunya, masyarakat etnis Tionghoa di Indonesia dalam perkembanganya menguasai perekonomian di Indonesia terutama pada sektor perdagangan. Sedangkan disisi lain masyarakat etnis Jawa merupakan etnis asli di Indonesia, etnis Jawa merupakan sebuah etnis yang masih menjaga tradisi nenek moyang yang diturunkan secara turun temurun. Dengan adanya perbedaan etnis, ciri fisik maupun identitas lainya memunculkan pola pemikiran adanya masyarakat pribumi dan non pribumi di Indonesia. Perbedaan ‘identitas’ yang ada di masyarakat Indonesia merupakan sebuah perbedaan yang harus dipersatukan menuju sebuah integrasi sosial di masyarakat. Upaya tercapainya integrasi sosial tersebut salah satunya dengan jalan perkawinan campuran antar etnis, tetapi banyak faktor yang dapat menjadi penghambat maupun menjadi pendorong untuk terapainya sebuah perkawinan campur menuju integrasi social. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode pengambilan data yang digunakan adalah dengan metode interview / wawancara langsung kepada informan. Dalam melakukan wawancara, penulis menggunakan interview guide sebagai panduan. Selain dari data primer, data sekunder didapat dari monografi yang mencakup data statis dan dinamis daerah bersangkutan. Dalam penelitian ini penulis memilih kota Yogyakarta sebagai daerah penelitian, dengan alasan bahwa kota Yogyakarta merupakan kota yang tergolong maju tetapi penduduknya masih menjaga tradisi dan budayanya. Selain itu di kota Yogyakarta banyak terdapat daerah-daerah ‘pecinan’ yang banyak ditinggali oleh masyarakat Tionghoa baik dengan budayanya maupun bangunan-bangunan fisiknya. Selain alasan diatas, kondisi hubungan masyarakat pribumi dan masyarakat Tionghoa sebagai pendatang sudah terjalin dengan baik sehinga dapat memudahkan dalam penelitian ini. Dari penelitian, didapatkan beberapa temuan yaitu bahwa tidak ada salah satu budaya yang lebih dominan terhadap budaya yang lain atau dengan kata lain budaya yang ada dalam keluarga tersebut adalah seimbang. Selain itu faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya integrasi dalam perkawinan campur dapat digolongkan dalam dua garis besar yaitu secara internal dan eksternal.Penelitian ini juga menemukan bahwa kebanyakan masyarakat Tionghoa mengatakan setuju terhadap perkawinan antar etnis Jawa dan Tionghoa, tetapi data dilapangan berkata lain. Kebanyakan perkawinan itu mendapat teantangan dari pihak keluarga Tionghoa. Memang pada mulanya mereka menolak, tetapi lambat laun mereka bisa menerima semua kembali kepada kualitas sumber daya manusinya masing-masing.

Kata Kunci : Perkawinan; Etnis Tinghoa-Jawa


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.