Nasionalisme Postkolonial Studi Tentang Pengaruh Kolonialisme Terhadap Tumbuhnya Identitas Nasional Indonesia Postkolonial
LEGAWA, Nur, Nur Legawa
2007 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)Nasionalisme negara-negara postkolonial pada dasarnya muncul sebagai sebuah bentuk perjuangan anti-kolonial dan merupakan ekspresi pemberontakan atas diskriminasi dan ketidakadilan selama kolonialisme yang dirasakan oleh subjek terjajah. Sebuah ekspresi yang mirip dengan yang ditunjukkan oleh intelektual Eropa pada masa pencerahan yang mengalami kegerahan atas absolutisme birokratis yang telah menyingkirkan mereka dari sesuatu yang seharusnya menjadi hak mereka. Namun berbeda dengan apa yang terjadi di Barat, nasionalisme yang melanda negara-negara postkolonial ternyata lebih problematis. Pada satu sisi nasionalisme negara-negara postkolonial mengadopsi nilai-nilai Barat untuk bisa sejajar dengan peradaban Barat. Namun di sisi lain, juga terjadi penolakan atas Barat karena dampak kolonialisme yang ditimbulkannya. Oleh karena itu terjadilah suatu proses hibridisasi dan mimikri, yaitu suatu percampuran identitas serta nilai dan peniruan terhadap nilai-nilai Barat namun dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Timur. Melalui proses hibridasi yang dimungkinkan oleh liminalitas, pada akhirnya memungkinkan terjadinya suatu pertukaran identitas yang penuh peniruan sekaligus kontestasi antara penjajah dan terjajah. Sehingga gabungan antara pembaratan atau peniruan atas keunggulan peradaban Barat dalam dunia materi dengan nilai-nilai spiritual ke-Timur-an menghasilkan sebuah identitas kebangsaan baru yang walaupun meniru Barat namun tidak sepenuhnya Barat. Itulah identitas nasional postkolonial. Nasionalisme sebagai sebuah ideologi merupakan aspek penting dalam perjuangan kemerdekaan di Indonesia. Melalui nasionalisme, seluruh elemen kebangsaan yang sangat beragam bersatu agar terlepas dari belenggu penjajahan hingga terciptalah sebuah bangsa yang bernama Indonesia. Akan tetapi pasca-kemerdekaan, nasionalisme justru menjadi alat untuk melegitimasi kekuasaan yang sifatnya otoriter. Hal ini tidak lepas dari penguasaan tunggal atas makna nasionalisme oleh negara. Atas nama nasionalisme, keberagaman yang merupakan berkah bagi identitas nasional Indonesia justru dikebiri dan tidak memperoleh ruang untuk berekspresi. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa Indonesia bukan saja negara postkolonial namun masih berada pada kondisi postkolonial. Kemerdekaan seolah-olah hanya merupakan simulakra kebebasan atas kolonialisme. Karena faktanya Indonesia masih dalam keadaan terjajah meski oleh bangsa sendiri. Sehingga dekonstruksi atas makna nasionalisme menjadi sesuatu yang harus dilakukan.
Kata Kunci : Nasionalisme