Perencanaan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
RIYANTI, Chica Kurnia, Chicha Kurnia Riyanti
2007 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)Tidak jarang keberadaan perusahaan industri khususnya industri pupuk berdampak pada pencemaran lingkungan akibat dari proses maupun hasil buangannya. PT PUSRI yang merupakan bagian dari industri tersebut yang memproduksi total urea dan amonia sekitar 10 ribu ton/hari yang jika pengelolaan lingkungannya tidak dilakukan dengan benar akan merugikan lingkungan sekitar. Hal demikian menuntut PT PUSRI menunjukkan kepedulian serta kinerjanya terhadap lingkungan berupa pengendalian dampak atas aktivitas dan produk terhadap lingkungan dengan memperoleh sertifikasi internasional SML 14001:2004 yang mana membutuhkan perencanaan yang baik. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran proses membuat perencanaan SML 14001:2004 yang antara lain untuk mengetahui interaksi aktor-aktor dalam perencanaan, konflik yang muncul, negosiasi dan bargaining yang dilakukan serta keputusan yang diambil. Penelitian ini menggunakan metode penelitian fenomenologi dan informasi yang dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan dan didukung pula data sekunder. Perencanaan diartikan sebagai suatu usaha sadar, teroganisir dan terus guna memilih alternatif-alternatif berdasarkan fakta-fakta yang senantiasa dipengaruhi gagasan-gagasan aktor-aktor yang kemudian berinteraksi untuk mengidentifikasi aspek lingkungan, persyaratan peraturan lingkungan hidup serta menetapkan tujuan, sasaran dan program lingkungan. Namun dalam berinteraksi tidak dapat dihindari terjadinya konflik karena ada tarik-menarik kepentingan, kemudian bernegosiasi untuk menyelesaikan konflik dan mencapai suatu keputusan yang tepat untuk membuat perencanaan sistem manajemen lingkungan. Berdasarkan temuan dilapangan, perencanaan lingkungan dibuat untuk mewujudkan komitmen perusahaan agar terus mematuhi peraturan dan perundang-undangan lingkungan serta melaksanakan kegiatan industri berwawasan lingkungan yang berkelanjutan yang semuanya terangkum dalam kebijakan lingkungan perusahaan. Perencanaan diwarnai dengan berbagai gagasan aktor-aktor yang kemudian terjadi interaksi karena adanya saling ketergantungan kerja antar departemen yang berkaitan dengan kinerja lingkungan. Namun dalam proses ini pun terjadi konflik kepentingan yang menonjol antara beberapa unit kerja terkait dan berhubungan langsung terhadap kinerja lingkungan. Departemen produksi dan keuangan lebih mementingkan kepentingan ekonomi yang mana tujuan perencanaan lingkungan tidak terlepas dari peningkatan prduktivitas dan kemampuan menghasilkan laba. Sedangkan departemen teknik lingkungan pembinaan lingkungan lebih mengutamakan kepentingan ekologi yang berupaya melakukan pengeloaan lingkungan dengan semaksimalnya. Untuk mencapai kesepakatan diantara perbedaan tersebut maka dilkukan upaya pnyelesaian konflik dimana pada tahap itu ternyata diwarnai adanya dominasi dari departemen produksi yang mana pada akhirnya keputusan yang dicapai lebih memprioritaskan kemampuan produktivitas perusahaan daripada kepentingan publik. Keputusan disepakati dengan alasan ketika perusahaan memperoleh keuntungan karena meningkatnya kemampuan produktivitas, maka hasil dari keuntungan tersebut dapat ditambahkan ke dalam biaya pengelolaan lingkungan. Dengan demikian yang dapat direkomendasikan adalah hendaknya komitmen perusahaan yang terkandung dalam kebijakan lingkungan berupa kepatuhan terhadap peraturan dan penghargaan hak atas lingkungan masyarakat perlu diperkuat lagi dengan mendelegasikan wewenang kepada dinas teknik lingkungan yang lebih memahami masalah lingkungan sehingga tercapainya keseimbangan kepentingan ekologi dengan kepentingan ekonomi. Pemahaman aktor-aktor yang terlibat mengenai SML ISO 14001:2004 sebagai bagian integral dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang memberikan mekanisme untuk mencapai dan menunjukkan performansi lingkungan yang baik perlu ditingkatkan lagi melalui pelatihan secara berkala. Serta membuat post khusus untuk anggaran pengelolaan lingkungan agar lebih jelas.
Kata Kunci : Manajemen Lingkungan; ISO 14001