Laporkan Masalah

Kualitas Pelayanan Ibadah Haji Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

SARI, Zuan Arum, Zuan Arum Sari

2007 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)

Penerbangan sipil di tanah air pada saat sekarang ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut berawal dari munculnya berbagai maskapai penerbangan baru hingga dibukanya rute-rute penerbangan baru, baik melayani jalur penerbangan domestik maupun internasional. Dengan adanya pembukaan jalur penerbangan internasional, terutama untuk embarkasi haji maka akan mempermudah calon jemaah haji dari Sumatera Bagian Selatan dan sekitarnya untuk menunaikan ibadah haji dan lebih menghemat biaya pemberangkatan haji. Hal ini sudah lama dinanti-nantikan oleh seluruh masyarakat Palembang terutama bagi para calon jemaah haji. Pemerintah menjadikan Sultan Mahmud Badarudin II di Palembang (Sumatera Selatan) sebagai embarkasi dan debarkasi haji mulai musim haji tahun 2006 (1427 Hijriah). Bandara untuk embarkasi haji ini telah memenuhi kapasitas slot time yang mencapai 12 kali per hari yang diberikan oleh pemerintah Arab Saudi kepada penerbangan haji Indonesia. Penerbangan embarkasi ini dilakukan oleh satu maskapai penerbangan yaitu hanya dilayani oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia. PT Garuda Indonesia telah menerbangkan jamaah haji Indonesia pada musim haji tahun 2006/2007 tanggal 28 November-25 Desember 2006 untuk fase pemberangkatan dan tanggal 5 Januari-1 Februari 2007 untuk pemulangan. Penelitian ini memfokuskan pada kualitas pelayanan ibadah haji Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang yang dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II. Pelayanan ibadah haji ini merupakan pelayanan yang pertama kalinya dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II dikarenakan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang baru tahun 2006 dijadikan sebagai embarkasi haji. Untuk mendukung penyelenggaraan embarkasi haji agar dapat berjalan dengan lancar maka PT. Angkasa Pura II bekerja sama dengan instansi-instansi terkait seperti Pemerintah Daerah Sumatera Selatan, Departemen Agama, pihak Asrama Haji, pihak CIQ (Custom, Immigration, Quaratine), Departemen Kesehatan, PT. Gapura Angkasa dalam hal Ground Handling, PT. Garuda Indonesia, DPPU Pertamina, Damri, pihak-pihak keamanan dalam hal ini Security Bandara, TNI-AU dan Kepolisian, SAR (Search and Rescue), dan Perusahaan Katering yang dalam hal ini PT. Angkasa Citra Sarana Catering Service. Hal ini akan turut membentuk image atau kesan perusahaan baik dalam memberikan kepuasan pelanggan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu sebagai suatu prosedur untuk mengetahui masalah yang akan diteliti dengan menggambarkan atau melukiskan suatu keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, perusahaan, organisasi, lembaga masyarakat dan lain-lain) berdasarkan fakta-fakta yang ada. Peneliti menjelaskan tentang kualitas pelayanan ibadah haji dan menganalisis kualitas pelayanan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data-data penelitian tersebut dianalisis dengan teknik analisis kualitatif yaitu data dideskripsikan dengan kata-kata atau gambar. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan pemanfaatan data sekunder. Dalam penelitian ini, dapat dijelaskan bahwa dalam pelayanan ibadah haji ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan, seperti kemampuan petugas sudah menunjukkan profesionalisme kerja yang tinggi. Koordinasi antara PT. Angkasa Pura II dengan pegawainya dan juga dengan instansi-instansi yang terkait dalam bekerja sama telah terjalin dengan cukup baik, serta sarana prasarana yang ada sudah memenuhi baik jumlah maupun mutu yang dapat diandalkan.

Kata Kunci : Kualitas Pelayanan; Bandar Udara


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.