Laporkan Masalah

Persepsi Masyarakat Miskin Tentang Kemiskinan (Studi Kasus Pada Daerah Penyandang Status Sebagai Sampel Keluarga Miskin di Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kulon Progo)

SWANDARU, Diasma Sandi, Diasma Sandi Swandaru

2007 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)

Fenomena kemiskinan bukan hal baru bagi masyarakat. Kemiskinan telah menjadi bagian sisi kehidupan yang belum terentaskan di Indonesia, sehingga kemiskinan dapat dikatakan laten keberadaannya. Bila kita mendengar kata kemiskinan, pikiran terbawa oleh arus besar yang di bawa out siders tentang suatu masyarakat yang terjebak dalam kehidupan keterbelakangan, ketidakberdayaan,kekurangan sandang, pangan, papan, kekumuhan, akses kesehatan, pendidikan dan kekurangan gizi yang tidak memadai dalam pemenuhan sehari-hari. Guna memahami serta mengungkapkan fenomena kemiskinan pada kasus daerah sampel keluarga miskin di Desa Hargorejo Kecamatan Kokap-Kulonprogo,maka melalui penelitian ini memberikan eksplanasi dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif sebagai upaya memahami, menganalisis, serta mendeskripsikan persepsi masyarakat tentang kasus kemiskinan tersebut. Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa kemiskinan yang ada di Pedukuhan Ngaseman dan Penggung adalah sebuah kemiskinan yang disebabkan karena adanya struktur sosial yang membuat masyarakat tidak berdaya melawannya.Kekuatan struktur yang terjadi terlihat dari ketidakmampuan masyarakat di daerah penghasil gula jawa ini dalam memperkuat bargaining power sehingga mereka terjatuh dalam kubangan kemiskinan dan dijadikan sampel keluarga miskin. Setelah dilakukan crosschek dilapangan menunjukkan bahwa dalam kasus ini keluarga miskin di Desa Hargorejo sadar kalau mereka berada dalam kubangan kemiskinan, sehingga dengan kesadaran tersebut telah mendorong masyarakat untuk tetap bertahan memperjuangkan kehidupannya. Disini masyarakat memberikan pengertian bahwa kemiskinan itu sebagai suatu kehidupan sulit dalam menghadapi kebutuhan mendesak, sawang-sinawang, dan tidak memiliki apa-apa kecuali keluarga atau tetangga. Sedangkan untuk urusan pangan masyarakat pada umumnya tidak merasakan kesusahan dalam memenuhinya, walaupun serba seadanya. Penghasilan yang mereka dapat sehari-hari baik dari berjualan, mburuh, ndewan, bertani pada dasarnya masih cukup untuk membeli kebutuhan pokok makan sehari-harinya, beras. Soal lauk, sayur mayur dapat mereka penuhi dari memetik hasil hutan, kebun dan juga di dapat dari tetangga yang kebetulan mempunyai kelebihan bahan makanan.

Kata Kunci : Kemiskinan; Persepsi


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.