Kebijakan Malasyia Menolak Kebijakan IMF Menghadapi Krisis Ekonomi Tahun 1998
HIDAYAT, Syamsul, Syamsul Hidayat
2007 | Skripsi | Ilmu Hubungan InternasionalSejak krisis ekonomi tahun 1997, ada beberapa pendekatan yang berbeda antara perdana menteri dan wakilnya, bukan hanya bagaimana menghadapi krisis tetapi juga bagaimana untuk tidak kompromi dengan krisis. Dr Mahathir tidak suka ketika Anwar menentang kebijakannya. Anwar mendukung pelaksanaan pemulihan ekonomi dengan metode IMF di mana mereka harus merestrukturisasi ekonomi, termasuk membuka kesempatan luas bagi investasi asing dan persaingan global. Anwar mengambil kebijakan dengan pendekatan pasar bebas untuk menarik investor asing, dan liberalisasi perdagangan. Dia mengatakan bahwa krisis ekonomi semakin buruk karena nepotisme dan korupsi yang terjadi dalam pemerintahan dan UMNO sebagai partai terbesar. Berbeda dengan Anwar,Mahathir menyarankan pengendalian modal dan menuduh kapitalisme barat berperan dalam kejatuhan ekonomi negerinya. Keputusan Malaysia untuk menolak asistensi IMF menunjukkan kepada kita bahwa keputusan pemerintah sangat dipengaruhi aktor yang mempunyai kekuasaan besar. Persaingan di dalam memperoleh kekuasaan antara Anwar dan Mahathir sebelum kebijakan ini diambil menunjukkan bahwa kebijakan itu dilaksanakan untuk memelihara kepentingan mereka dalam politik. Kita dapat melihat apa yang dilakukan Malaysia mirip dengan model politik birokrasi di dalam pengambilan kebijakan.
Kata Kunci : Kebijakan IMF; Krisis Ekonomi; Malasyia