Laporkan Masalah

Perubahan Makna Budaya Bersih Desa dalam Masyarakat Jawa (Studi terhadap Masyarakat Desa Wonodadi, Pracimantoro,Wonogiri, Jawa Tengah)

RAHMIYANTI, Rahmiyanti

2007 | Skripsi | Sosiologi

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendirian di dunia ini. Manusia perlu bersosialisasi dengan sesamanya juga dengan alam. Keberadaan serta eksistensi alam dengan manusia haruslah seimbang, artinya manusia harus menjaga alam sekitarnya dengan baik dan yang nanti pada akhirnya alam juga akan ”bersahabat” dengan manusia. Layaknya sebuah masyarakat yang dinamis, masyarakat tradisional-agraris juga membuat dan menghasilkan suatu kebudayaan. Salah satu bentuk kebudayaan itu adalah tradisi atau adat istiadat rasulan atau bersih desa. Rasulan atau bersih desa adalah ritual atau upacara ungkapan wujud syukur atau terima kasih warga masyarakat kepada Tuhan dan alam karena masyarakat telah berhasil panen. Di era globalisasi saat ini,kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia karena sifat kebudayaan yang senantiasa berubah dan dinamis. Termasuk keberadaan agen-agen sosial di dalamnya juga sangat berpengaruh terhadap keberadaan serta eksistensi pelaksanaan rasulan. Gejala yang tampak sebagai dampak dari globalisasi adalah terjadinya perubahan budaya. Entah itu dalam bentuk kegiatannya maupun makna dari suatu budaya tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan (1) ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tradisi rasulan ini tetap berlangsung, (2) ingin mengetahui makna budaya bersih desa ini bagi masyarakatnya dan (3) ingin mengetahui mengapa dan seberapa besar terjadi perubahan dalam rasulan ini. Untuk menjawab pertanyaan di atas digunakan metode penelitian kualitatif dan metode pengumpulan data sebagai berikut: (1) observasi adalah pengamatan secara langsung di tempat penelitian dilakukan, mengenai segala macam hal, tidak hanya mencatat suatu kejadian atau peristiwa, akan tetapi juga segala sesuatu atau sebanyak mungkin hal-hal yang diduga ada kaitannya dengan tema penelitian. (2)wawancara mendalam (indepth interview), tujuannya untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaimana pandangannya tentang dunia, hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi. (3) Analisis, analisis ini dilakukan sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian berakhir. Atas dasar masalah diatas diperoleh hasil penelitian bahwa proses dan bentuk kegiatan dan makna tradisi rasulan terjadi perubahan. Perubahan itu antara lain pada kegiatan kerja bakti, dimana dulu kerja bakti diikuti oleh semua warga masyarakat akan tetapi sekarang hanya bapak-bapak dan pemudanya saja,sedangkan dalam hal ubarampe (sesajen), jika dulu bentuk sesajen adalah wujud aslinya, namun sekarang diganti dengan simbol-simbol tertentu dan kegiatan muda-mudinya, jika dulu sebelum acara pertunjukan wayang digelar, mudamudinya main gamelan (gendhingan), tetapi sekarang diganti dengan turnamen volly. Sedangkan dalam pemaknaan terjadi pada keyakinan bahwa cuaca melebihi segalanya, bukan karena akan ada bahaya dan penyakit masyarakat, yang kedua adalah bahwa rasulan hanyalah sekedar upacara komunal biasa yang memang setiap setahun sekali dilaksanakan. Kekuasaan agensi sosial juga tidak kalah pentingnya. Melalui pengetahuan dan kekuasaannya agen sosial tadi mampu mempertahankan keberadaan serta eksistensi tradisi rasulan.

Kata Kunci : Budaya Masyarakat: Bersih Desa


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.