Laporkan Masalah

Rasionalitas dan Konsistensi Perilaku Pemilih di Dusun Purwosari Desa Baleharjo Kabupaten Gunung Kidul

HABSARI, Marlisa Endah, Marlisa Endah Nur Habsari

2007 | Skripsi | Politik dan Pemerintahan (dh. Ilmu Pemerintahan)

Pada abad 21 ini sistem demokrasi diterapkan hampir di seluruh negara di dunia. Model yang berkembang sekarang dan paling banyak digunakan adalah model demokrasi liberal yang mempunyai dua core utama yaitu demokrasi tidak langsung dan pemerintahan terbatas atau disebut juga representative government. Salah satu agenda penting dalam proses perubahan politik dalam demokrasi adalah menyelenggarakan pemilihan umum sehingga diharapkan terjadi sirkulasi elit politik dapat dilakukan secara damai dan beradab. Pada era reformasi ini yang terjadi tetap saja orang-orang lama yang terpilih dan berkuasa yang menjelma menjadi sosok baru yang pro rakyat dalam pemilihan umum. Perilaku memilih masyarakat ini akan dilihat prakteknya pada pemilu yang terjadi di Indonesia yaitu pemilihan presiden secara langsung pada tahun 2004 sebab ini merupakan yang pertama kali di Indonesia. Hasil penghitungan suara menunjukkan jumlah perolehan suara bagi Mega dan SBY meningkat pada putaran kedua, suara tidak sah juga meningkat. Hal ini menarik untuk diteliti apakah peubahan yang terjadi itu mengindikasikan adanya inkonsistensi perilaku pemilih. Apakah rasionalitas pemilih yang menyebabkan perpindahan dukungan tersebut penelitian ini mengambil tempat di Dusun Purwosari desa Baleharjo kabupaten Gunung Kidul karena karakteristik masyarakat yang beragam sehingga diharapkan dapat merepresentasikan macam - macam pemilih di Indonesia. Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara rasionalitas dengan konsistensi perilaku pemilih pada pemilu presiden dan wakil presiden tahun 2004 dusun Purwosari dengan jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan metode survai dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian adalah pemilih tetap didusun purwosari. Pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling bersifat proposional dan diperoleh sampel sebesar 91 orang. Analis data menggunakan korelasi product moment. Hasil uji product moment menunjukkan rasionalitas berhubungan dengan konsistensi perilaku pemilih dengan tingkat keeratan hubungan rendah. Dari hasil penelitian lebih lanjut hal itu disebabkan faktor psikologis dan emosional lebih mendominasi dalam konsistensi perilaku pemilih. Jika dihubungkan dengan kerangka konsep yang ada, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah yang termasuk rasional instrumental adalah kelompok orang yang berpenghasilan rendah dan berpendidikan dasar seperti buruh dan petani. Sedangkan yang memiliki rasionalitas subtantif adalah adalah kelompok pemilih yang memiliki perhatian pada isu pendidikan yang diusung kandidat dan sekaligus memiliki pendidikan tinggi dan berpenghasilan tinggi. Kemudian, kelompok yang paling non-rasional dalam penelitian ini yang memiliki kecenderungan psikologis paling tinggi untuk konsisten adalah ibu rumah tangga. Karena mereka memiliki kesukaan tertentu terhadap figur kandidat melalui informasi yang diperoleh melalui media, terutama televisi. Tetapi, ada yang menarik disini karena dari data yang ada maka kelompok PNS pun walaupun rasional dan berpenghasilan tinggi, tetapi juga konsisten karena ada ikatan background sosiologis instansi tempatnya bekerja. Jadi, dia akan memilih kandidat yang akan bila menjadi presiden mensejahterakan pegawai negerinya.Kesimpulan lain yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa penelitian di Dusun Purwosari ini mengafirmasi teori voting behaviour dari Michigan yang menitik beratkan pada aspek psikologis dibandingkan dengan mahzab Columbia yang menekankan pada aspek sosiologis. Disarankan perlu dilakukannya penelitian lanjutan yang lebih mendalam untuk mengkaji faktor psikologi pemilih pada saat sebelum, ketika, dan sesudah pemilu berlangsung sehingga hasil yang diperoleh lebih komprehensif karena psikologis tiap pemilih berbeda dan harus diteliti berkelanjutan tidak hanya pada satu periode saja.

Kata Kunci : Pemilu; Perilku Pemilih


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.