Mitigasi Bencana Gunung Merapi di Yogyakarta (Deskripsi Mitigasi Pasca Letusan Merapi Bulan April-Mei 2006)
PONIMIN, Ponimin
2007 | Skripsi | Manajemen dan Kebijakan Publik (dh. Ilmu Administrasi Negara)Indonesia merupakan daerah yang memiliki berbagai potensi bencana seperti gempa, banjir, kekeringan, badai, tanah longsor, gunung api, dan lainnya. Potensi bencana tersebut sebagai akibat kolektif dari perpaduan komponen ancaman dan kerentanan secara bersama-sama. Komponen ancaman tersebut berasal dari perubahan lingkungan baik yang disengaja maupun yang terjadi dengan sendirinya. Sedangkan kerentanan cenderung mengarah pada kondisi masyarakat yang terkena bencana. Potensi bencana yang ada harus menjadikan pemerintah lebih memiliki daya tanggap dengan melakukan manajemen bencana secara maksimal. Manajemen bencana merupakan suatu siklus yang terdiri dari kejadian bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, rekonstruksi, mitigasi (pengurangan dampak), serta kesiapsiagaan. Pemerintah juga membuat kebijakan sebagai landasan untuk melakukan penanganan bencana di masing-masing daerah yang memiliki potensi bencana yang berbeda beda. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah yang memiliki beragam potensi ancaman dan salah satunya adalah bahaya letusan Gunung Merapi. Gunung Merapi merupakan salah satu gunung api aktif di Indonesia. Gunung Merapi selain memberikan kemanfaatan bagi masyarakat juga menyimpan potensi bahaya yang tidak dapat dihindari. Potensi bahaya yang ditimbulkan oleh Gunung Merapi antara lain munculnya awan panas, aliran lahar, gas beracun, debu vulkanik, hujan lahar dingin dan lainnya. Potensi bahaya tersebut bisa memberikan risiko yang buruk kepada masyarakat sekitar Merapi terutama di Kecamatan Cangkringan, Pakem, Turi dan Tempel. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi dampak bencana antara lain dengan pengkajian kerentanan masyarakat dan penilaian risiko yang mungkin terjadi, serta melakukan tindakan-tindakan pengurangan risiko. Tindakan pengurangan risiko dilakukan dalam tindakan perencanaan fisik, tindakan ekonomi, tindakan pemerintah dan tindakan masyarakat. Penggunaan sistem peringatan dini (early warning system) dan sosialisasi kepada masyarakat sebagai upaya mitigasi juga merupakan alat efektif untuk membentuk kesiagaan masyarakat. Upaya tersebut memberikan hasil yaitu berkurangnya korban dari setiap periode terjadinya bencana Merapi.
Kata Kunci : Manajemen Bencana