Laporkan Masalah

Pengasuhan Anak di Masyarakat Kawasan Prostitusi Sosrowojayan Kulon

HERMANU, Yonas Dian, Yonas Dian Hermanu

2006 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)

Masyarakat kawasan prostitusi adalah masyarakat yang tinggal bersama dengan budaya seks bebas. Kondisi ini dihubungkan dengan adanya keluarga dalam strukur masyarakatnya maka akan terlihat bagaimana secara logika konsep keluarga yang menggunakan ikatan perkawinan dengan tanggung jawab pengendalian masalah kebutuhan seks dan tanggung jawab masalah anak bertolak belakang. Dan perbenturan itu terjadi pada masyarakat Sosrowijayan Kulon yang tinggal di dalam komunitas budaya prostitusi. Kehidupan keluarga dalam masalah hubungan orang tua dan anak (pengasuhan anak) akan beradaptasi dengan kondisi prostitusi yang ada di sana. Setiap orang tua tentu akan berupaya mendidik anak mereka yang terbaik. Bentuk pengasuhan yang digunakan di sana telah menjadi sesuatu yang terkondisikan dengan budaya di sekelilingnya. Bagaimana suatu pengasuhan terbentuk di Sosrowijayan Kulon akan menjadi hal yang menarik dengan adanya pengaruh hubungan konsep keluarga dan perilaku prostitusi yang bertolak belakang. Teori yang digunakan dalam memahami penelitian ini adalah interaksionisme simbolik, ini dilihat bagaimana permasalahan yang ada adalah bentuk dari interaksi, interpretasi dan respon. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif melalui pengamatan partisipasi untuk mampu menggambarkan kondisi nyata pengasuhan anak secara khas dalam keluarga di kawasan prostitusi Sosrowijayan Kulon. Jumlah sampel informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 18 orang yaitu: Kelompok orangtua Sosrowijayan Kulon yang melakukan sosialisasi sebanyak 10 orang, kelompok anak sebanyak 5 orang, sedang kelompok tokoh masyarakat sebanyak 3 orang. Metode pengambilan sampel dengan cara simple random sampling kemudian untuk mendapatkan data dari sampel digunakan tehnik snowball dengan bantuan keyman informan. Hasil penelitian mengatakan bahwa keberadaan prostitusi yang sudah sejak lama ada di Sosrowijayan Kulon telah membuat masyarakat di sana “biasa” hidup berdampingan dengan para PSK atau biasa di panggil dengan sebutan “mbak-mbak’e”. Ke”biasa”an itu menjadi bentuk budaya yang teradaptasikan termasuk pada pola pengasuhan anak yang ada di sana. Orang tua melarang seks bebas tetapi secara umum/sebagian besar juga membebaskan anak mereka untuk bergaul dengan para PSK. Hanya ada sedikit (satu) orang tua yang menyatakan melarang pergaulan dengan PSK. Bahkan ada yang menyatakan akan mem”biar”kan anak mereka untuk bergaul bahkan sampai berpacaran dan menikah dengan para PSK. Mereka percaya anak dapat mempertanggungjawabkan perilaku mereka pada diri sendiri dan juga orang tua. Bentuk pengasuhan yang dilakukan ternyata dapat berubah-ubah sesuai dengan interpretasi orang tua dengan kondisi anak dan kondisi lingkungan. Secara umum prostitusi dan seks bebas bagi masyarakat Sosrowijayan Kulon dalam hubungannya dengan masalah pengasuhan anak dilihat dari dua sisi yang berbeda. Di satu sisi mereka melarang seks bebas dilakukan oleh anak karena memiliki hubungan keluarga dan tanggung jawab terhadap mereka tetapi juga membiarkan seks bebas dilakukan dalam lingkungan sekitar tempat tinggal atau bahkan di tempat tinggal mereka karena para pelakunya (PSK) bukanlah keluarga yang harus menjadi pertanggungjawaban mereka.

Kata Kunci : Pengasuhan Anak; Kesejahteraan Sosial


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.