Optimalisasi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat Sebagai Obyek Wisata Budaya (Studi Kasus Peran dan Kontribusi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai Obyek Wisata Budaya thd Pendapatan Asli Daerah
MASRURO, Umi, Umi Masruro
2006 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)Diakui bahwa sektor pariwisata menjadi sektor yang dapat diandalkan, dijadikan tumpuan pemulihan krisis ekonomi di beberapa negara karena sektor pariwisata adalah salah satu sumber devisa yang dapat didaur ulang, diperbaharui, dianekaragamkan bahkan diciptakan keberadaanya. Bahkan di Indonesia, pariwisata sangat menjadi primadona dengan posisinya sebagai salah satu sumber devisa negara dari sektor non-migas. Adalah Daerah Istimewa Jogjakarta, merupakan daerah yang memiliki obyek wisata yang beraneka ragam dan peninggalan budaya memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai daerah dengan potensi wisata yang sustainable. Potensi wisata budaya di Daerah Istimewa Jogjakarta ini terbukti dengan besarnya jumlah kunjungan khususnya oleh wisatawan mancanegara pada obyek-obyek wisata budaya yang ada. Ini berarti motivasi wisatawan mancanegara untuk melihat dan mengetahui kebudayaan lain sangat tinggi. Obyek penelitian ini adalah Obyek Wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat yang merupakan salah satu obyek wisata budaya yang hingga saat ini tetap menarik minat wisatawan baik nusantara maupun asing untuk datang mengunjunginya. Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimanakah peran dan kontribusi obyek wisata Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Jogjakarta, serta mengetahui kekuatan, kekurangan, peluang, dan hambatan Karaton sebagai obyek wisata budaya sehingga dapat dketahui upaya yang dapat dilakukan agar Karaton berkembang secara optimal. Dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Kualitatif dengan model penelitian deskriptif. Fakta yang dihimpun berupa data pemasukan dan pengelolaan keuangan Karaton dari sektor pariwisatanya, hubungan dengan dinas pariwisata dalam kaitannya dengan kontribusi Karaton terhadap PAD Kota Jogjakarta, serta langkah-langkah untuk pengoptimalan Karaton sebagai obyek wisata budaya. Dari hasil penelitian di lapangan diketahui bahwa tidak ada kontribusi langsung dari Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai obyek wisata budaya terhadap besarnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diterima oleh Pemerintah Daerah Kota Jogjakarta. Karena salah satu unsur PAD, yaitu pajak dan retribusi daerah, tidak ada yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah oleh Karaton. Hal ini disebabkan oleh hasil pendapatan dari sektor pariwisata Karaton yang berasal dari pemasukan tiket masuk bukan berupa retribusi yang diserahkan ke Pemerintah Daerah, namun pendapatan tersebut adalah pendapatan Karaton yang menjadi hak eksklusif Karaton untuk mengelolanya. Selain itu diketahui pula dampak yang terjadi dengan dijadikannya Karaton sebagai obyek wisata adalah semakin banyaknya pedagang kaki lima yang memanfaatkan peluang untuk melakukan kegiatan berdagang di sekitar lingkungan Karaton. Namun timbul persoalan dilematis bagi Karaton karena pihak Karaton sebenarnya tidak memberikan ijin bagi para PKL untuk berdagang di sekitar lingkungan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Kata Kunci : Pariwisata; Yogyakarta