Laporkan Masalah

Respon Pelajar SMA Terhadap Pendidikan Seks

WIARDANA, IBK Dwi, IBK Dwi Wiardana

2006 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)

Berbagai fenomena yang muncul dimasyarakat mengenai pergaulan remaja yang dianggap telah bergeser kepada permisifitas yang berakibat hamil diluar nikah, kawin muda, aborsi, merupakan sebagian dari masalah yang menimpa kaum remaja. Mungkinkah masalah tersebut dipengaruhi oleh sistem pengajaran pendidikan seks yang ada sekarang belum dapat memberikan kontribusi yang berarti sebagaimana yang dibutuhkan para remaja, dan bagaimana sesungguhnya pendidikan seks tersebut diberikan secara formal di lingkungan sekolah menjadi latar belakang penelitian ini.Tujuan dari penelitian ini yaitu ingin mengetahui bagaimana pelajar SMA memberikan respon terhadap pendidikan seks formal yang diberikan kepada mereka di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan teori fenomenologi dan paradigma naturalistik, sehingga penelitian hanya difokuskan disekitar objek penelitian. Objek penelitian ini adalah para siswa yang menerima pendidikan seks secara formal dilingkungan sekolah yang dalam penelitian ini diwakili oleh SMAN 6 jogjakarta. Dengan mengadakan pengamatan terlibat, wawancara mendalam, dan pengambilan data sekunder, ditemukan bahwa ada sistematika pengajaran yang baik mengenai seks dan kesehatan reproduksi. Fakta lainya yaitu .pendidikan seks juga diberikan melalui bimbingan konseling bekerja sama dengan pihak terkait memberikan materi pendidikan seks secara berkala. Pendidikan seks juga diberikan dengan mempertimbangkan aspek budaya khususnya Jogjakarta dimana beberapa nilai local dimasukan dalam materi pendidikan seks/. Materi-materi tersebut berkaitan dengan norma dan nilai yang ada di masyarakat. Sedangkan untuk pandangan pelajar sendiri mengenai bagaimana pendidikan seks yang diberikan, mereka merespon secar beragam,tentunya pandangan tersebut diwarnai dengan kata setuju atau tidak setuju. Beberapa siswa beranggapan bahwa pendidikan seks dapat menembah informasi mereka tentang seks karena selama ini mereka jarang mendapatkan informasi tenytang seks, bahkan bagi sebagian siswa topic tentang seks merupakan topic yang sangat menarik kaena setiap pelajaran biologi yang membahas tentang seks suasana kelas pasti akan sangat riuh. Ada juaga pelajar yang menyatakan tidak setuju karena menurut mereka pendidikan seks merpakan tugas an tanggung jawab orang tua di rumah.terlepas dari seberapa banyak pihak yang menyatakan setuju ataupun tidak, hal yang lebih menarik untuk diungkapkan disini adalah hampir sebagian besar dari mereka yang diwawancarai mengungkapkan bahwa kekurangan dari program pendidikan seks yang diberikan disekolah mereka adalah mengenai cara penyampaian yang kurang menarik. Terlihat disini bagaimana sebuah sistematika pengajaran yang baik jika tidak didukung dengan cara penyampaian yang baik tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Kenyataan bahwa mata pelajaran seks dan kesehatan reproduksi hanya menjadi sisipan pada mata pelajaran lain memang tidak bisa disangkal, alas an bahwa kurikulum tahun 2004 sudah safrat beban menjadi alasan pihak-pihak yang berwenang menyelenggarakan pendidikan untuk mementahkan pendapat masyarakat yang lain yang menginginkan bahwa pendidikan seks dan kesehatan reproduksi menjadi mata pelajaran sendiri. Dengan pendidikan seks yang baik diharapkan dapat menjadikan remaja atau pelajar mampu mengambil keputusan secara matang tentang hal0hal yang menyangkut seks. Perlu diingat pendidikan seks juga merupakan suatu kewajiban bagi keluarga dan institusi pendidikan.

Kata Kunci : Pendidikan Seks; Remaja


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.