Laporkan Masalah

Tingkah Laku Pelajar dalam Menghadapi Penambahan Jam Belajar di Sekolah (Studi tentang Tingkah Laku Siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta dalam Menghadapi Program Pengayaan Intensif)

RAHMATULLAH, Dwiningsih, Dwiningsih Rahmatullah

2005 | Skripsi | Sosiologi

Sekolah ialah lembaga yang dianggap mampu untuk mentransmisikan dan mensosialisasikan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan masyarakat melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran yang dilangsungkan. Penguasaan terhadap ilmu pengetahuan umumnya diukur melalui kualitas akademis seseorang di sekolah. Tuntutan akan individu berkualitas terutama dalam sisi akademik menimbulkan upaya sekolah untuk memacu peningkatan kualitas akademik siswa, salah satunya dengan mengadakan program tambahan jam belajar di sekolah. SMA N 3 Yogyakarta juga mengadakan program tersebut dengan nama Program Pengayaan Intensif (PPI) sebagai salah satu program peningkatan mutu akademik sekolah. Maka, dari sudut pandang sekolah program ini sangat penting dan diperlukan bagi siswa, tetapi tentu siswa memiliki sudut pandang tersendiri mengenai program tersebut yang dapat mempengaruhi tingkah laku yang dimiliki terhadap program tersebut. Hal inilah yang diuraikan sebagai sebuah permasalahan dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah metode kualitatif deskriptif dengan wawancara sebagai teknik utama pengambilan data, didukung dengan pengamatan dan studi pustaka. Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif hingga dicapai sebuah kesimpulan mengenai permasalahan yang diteliti. Sebagai hasil dalam penelitian, tingkah laku siswa terbagi menjadi tingkah laku yang mendukung program dan tingkah laku yang kurang/tidak mendukung program. Tingkah laku yang cenderung diambil siswa tergolong kurang mendukung karena PPI telah terbiasa dianggap remeh akibat kurang efektif di mata siswa. Sementara, keikutsertaan umumnya disertai alasan kewajiban dan manfaat yang dirasakan. Bentuk tingkah laku secara lebih terperinci ialah adanya ketidakhadiran tanpa ijin, keterlambatan, perhatian yang tidak fokus, dan persiapan yang kurang, ketika siswa mengganggap tidak memerlukan materi yang diberikan dan merasa tidak mendapatkan banyak manfaat. Sebaliknya, perilaku berupa keikutsertaan, perhatian yang fokus, dan persiapan, diambil ketika siswa menganggap bahwa PPI yang diberikan bermanfaat bagi pencapaian tujuan, disamping adanya motif untuk menghindari permasalahan. Secara umum, faktor-faktor yang melatarbelakangi tingkah laku siswa berupa faktor dari dalam diri siswa yang berupa persepsi, rasa bosan, dan motif tujuan; faktor sekolah yang berupa metode guru mengajar, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa lain, dan disiplin sekolah; serta keberadan lembaga bimbingan belajar di luar sekolah. Namun, motif tujuan merupakan hal umum yang mewarnai setiap faktor yang melatar belakangi perilaku tersebut. Tujuan itu antara lain ialah untuk memudahkan dalam belajar, melengkapi kekurangan penguasaan pengetahuan, mengingatkan pelajaran yang telah lalu, melatih dalam pengerjaan soal-soal sebagai persiapan dalam menghadapi ujian, dan menghindari permasalahan dengan pihak sekolah, yang menuju pada tujuan akhir sebagai siswa SMA yakni pencapaian orientasi terhadap kesuksesan dalam memasuki PTN ternama, disamping tujuan umum menempuh pendidikan, yakni menguasai ilmu pengetahuan. Kurangnya dukungan terhadap PPI menimbulkan kondisi pelaksanaan program yang kurang maksimal sehingga efektivitas program sebagai pendorong penting dalam keberhasilan meningkatkan kualitas output siswa menjadi kurang terjamin. Kondisi yang kurang maksimal sebagaimana rancangan program yang ada dimungkinkan timbul karena penilaian kebutuhan yang berbeda antara sekolah dan siswa, serta kurangnya sosialisasi yang dilakukan mengenai program secara keseluruhan. Dengan demikian, kondisi tersebut dapat diupayakan untuk diperbaiki dengan melakukan komunikasi dua arah antara sekolah dan siswa mengenai kebutuhan dan tujuan yang dimiliki kedua pihak serta mengenai program tambahan belajar itu sendiri sehingga efektivitas program di dalam pelaksanaan menjadi lebih maksimal.

Kata Kunci : Pendidikan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.