Kebijakan Malaysia Tentang Kebijakan AFTA (ASEAN Free Trade Area) ( perbandingan kebijakan sebelum dan sesudah krisis Ekonomi Tahun 1997)
SARI, Novita, Novita Sari
2006 | Skripsi | Ilmu Hubungan InternasionalGlobalisasi yang mengarah pada liberalisasi ekonomi menjadi satu peristiwa yang tidak dapat diletakkan lagi. ASEAN sebagai wadah kerjasama di Asia Tenggara harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan dunia internasional yang sedang menghadapi gejolak globalisasi. Oleh karena itu ASEAN harus benar-benar mempersiapkan negara-negara anggota agar dapat survive dalam persaingan globalisasi. Dengan kesepakatan pendirian AFTA dibawah skema CEPT,banyak pihak yang optimis kerjasama ekonomi ASEAN ini akan membawa implikasi positif terhadap perekonomian anggota ASEAN,termasuk Malaysia. Pertumbuhan ekonomi Malaysia yang berkembang pesat dari tahun 1989-1997 menjadikan Malaysia sebagai salah satu keajaiban ekonomi di Asia, GDP perkapita terus meningkat,disertai dengan tngkat inflasi dan jumlah pengangguran yang relatif kecil. Kondisi pertumbuhan finansial yang berkembang pesat membuat Malaysia optimis mampu bersaing dalam AFTA. Namun kondisi demikian ini berubah,krisis ekonomi tahun 1997 telah menorehkan sejarah baru bagi Malaysia, Krisis ekonomi yang terjadi pada saat itu tidak hanya membawa implikasi buruk bagi kondisi perekonomian Malaysia, tetapi dampak juga sangat dirasakan diberbagai sektor kehidupan masyarakat terutama dibidang sosial-politik. Keterpurukan ekonomi dan buruknya kondisi politik Malaysia setelah krisis terjadi, membuat pemerintah mulai pesimis untuk bisa bersaing di dalam AFTA. Namun Malaysia tak ingin berlarut-larut terpuruk dalam masalah ekonomi, setahun setelah krisis terjadi perekonomian Malaysia mampu menunjukkan kemajuan. Dengan pemulihan ekonomi setelah krisis, seharusnya Malaysia mampu merealisasikan komitmennya terhadap AFTA seperti komitmen Malaysia terhadap AFTA sebelum krisis ekonomi terjadi. Namun yang terjadi Malaysia seakan mengubah haluan perekonomiannya, permintaan akan penundaan pelaksanaan AFTA justru banyak diajukan oleh pemerintah Malaysia. Malaysia mulai ragu dengan keefektifan pelaksanaan AFTA, sehingga Malaysia memilih untuk lebih bersikap lebih protektif.
Kata Kunci : AFTA; Krisis Ekonomi