Kerusuhan Perancis 2005: Penyebab dan Respon Pemerintah Perancis
OKTAVI, Sylvia Ika, Sylvia Ika Oktavi
2007 | Skripsi | Ilmu Hubungan InternasionalUntuk melengkapi pemahaman permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini, tiga pendekatan lain dapat digunakan untuk memberikan eksplanasi yang lebih terhadap sebab kemunculan kerusuhan. Ketiga pendekatan ini adalah pendekatan psikologis, sosiologis dan pembangunan.Didasarkan pada asumsi bahwa segala fenomena politik berawal dari pikiran manusia, pendekatan psikologis memusatkan perhatian pada faktor psikologis yang menjadi penyebab dasar kerusuhan, yaitu perasaan dan kesadaran orang terhadap kekecewaan. Namun, kekecewaan masayarakat tidak dapat begitu saja berubah menjadi tindak kekerasan. Ada beberapa hal yang mengarahkan kekecewaan menjadi kerusuhan. Kerusuhan Perancis 2005 menjadi representasi gagalnya model integrasi sekaligus jiwa ideologi Republik yang mengusung nilai-nilai kebebasan, kesetaraan dan persaudaraan. Akar penyebab bukan berasal dari tewasnya dua remaja keturunan imigran Afrika Utara yang tersetrum, yang hanya terjadi sehari sebelum kerusuhan, melainkan diskriminasi terhadap imigran Afrika Utara oleh penduduk Perancis dan imigran Eropa yang sudah terjadi sejak masamasa awal kedatangan mereka di Perancis. Diskriminasi tersebut terjadi di berbagai bidang, terutama ekonomi, sosial dan budaya. Respon pemerintah Pemerintah dalam menghadapi kerusuhan ini ada dua, yaitu yang berjangka pendek dan berjangka panjang. Respon jangka pendek adalah serangkaian upaya pemerintah untuk meredakan kerusuhan dan mengembalikan ketertiban sosial seperti sedia kala sebelum kerusuhan bergejolak. Sedangkan respon jangka panjang menyentuh akar permasalahan, yaitu cara supaya diskriminasi terhadap kaum imigran yang merupakan kaum minoritas berkurang dan terhapuskan sama sekali.
Kata Kunci : Konflik; Perancis