Macetnya Angsuran P2KP Sebagai Pinjaman Modal Usaha Kegiatan Ekonomi Skala Kecil (Penelitian P2KP di RW 22 Notoyudan Pringgokusuman Gedong Tengen Yogyakarta)
SUMEKAR, Kartika Kumala, Kartika Kumala Sumekar
2006 | Skripsi | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (dh. Ilmu Sosiatri)Kemacetan angsuran pinjaman merupakan suatu masalah yang selalu mewarnai pelaksanaan program bantuan finansial. Demikian pula yang terjadi dalam pelaksanaan program P2KP di Kelurahan Pringgokusuman sejak tahun 2000 lalu. Banyaknya wilayah di Pringgokusuman yang termasuk sebagai daerah penunggak kemacetan, menimbulkan pertanyaan atas latar belakang terjadinya kemacetan angsuran yang dialami oleh para pengusaha ekonomi skala kecil di sana. Kemacetan angsuran pinjaman P2KP di Kelurahan Pringgokusuman memerlukan pengamatan dari berbagai sisi. Dengan pendekatan pemberdayaan, maka pelaksanaan P2KP ditinjau dalam tiga aspek, yaitu adanya orientasi proses bukan hanya hasil, adanya partisipasi bukan hanya mobilisasi, serta timbulnya proses belajar pada setiap elemen dimana program tersebut berjalan. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dipilih untuk mengetahui latar belakang kemacetan angsuran P2KP tersebut. Lokasi penelitian mengambil tempat di RW 22 Notoyudan, Kelurahan Pringgokusuman, Kecamatan Gedong Tengen, Yogyakarta. Adapun informan dalam penelitian ini adalah aktor-aktor yang terkait dengan masalah kemacetan angsuran pinjaman P2KP, yaitu dari pihak pengurus BKM Pringgomukti, Fasilitator Kelurahan Pringgokusuman, serta para pengusaha ekonomi skala kecil penunggak pinjaman P2KP di RW 22 Notoyudan. Proses pengumpulan data dilakukan melalui dokumen, wawancara dan observasi terhadap tempat kerja, tempat usaha, maupun tempat tinggal dari seluruh informan yang terpilih. Fakta di lapangan membuktikan, bahwa proses pemberdayaan P2KP di dalam masyarakat Notoyudan masih belum optimal. Kurangnya intensitas sosialisasi menjadikan P2KP dibangun diatas kerangka yang belum kuat. Selain itu, hambatan dari faktor eksternal menciptakan pihak-pihak tertentu yang menyebarkan issue-issue akan P2KP di dalam masyarakat. Maraknya motivasi konsumtif di kalangan peminjam menjadi dasar bagi hilangnya tujuan P2KP untuk pengembangan usaha. Ketidakmampuan secara ekonomi maupun konflik antar anggota KSM merupakan latar belakang atas terjadinya kemacetan angsuran P2KP oleh pengusaha ekonomi skala kecil. Terpenuhinya kebutuhan hidup, menjadi prioritas utama yang menghambat rutinitas pembayaran angsuran pinjaman. Sementara, munculnya sikap merasa dirugikan atas kemacetan anggota lain serta adanya ketua kelompok yang kurang bertanggung jawab menjadi dasar terciptanya konflik antar anggota KSM. Para penunggak menghadapi segala kerentanan individu, fungsi kelompok lumpuh dan tidak mampu mengatasi kemacetan angsuran. Berbagai keterbatasan dalam dimensi stuktural kemiskinan turut melahirkan sifat-sifat pasif yang kurang mendukung keberhasilan proses pemberdayaan. Sementara itu, pemberian surat tagihan oleh pihak BKM memiliki berbagai kelemahan yang menghambat respon positif dari para penunggak. Kurang intensifnya komunikasi antar pihak-pihak yang terkait menjadi penyebab belum ditemukannya metode mengatasi kemacetan yang disepakati. Hingga saat ini, kemacetan angsuran pinjaman masih mewarnai pelaksanaan P2KP di Kelurahan Pringgokusuman. .
Kata Kunci : Modal Usaha