Laporkan Masalah

Strategi Pekerja Perempuan dalam Mengelola Konflik Keluarga Akibat Bekerja Lembur di Industri Garmen (Penelitian di Desa Donoharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta)

TRIANAWATI, Ari, Ari Trianawati

2006 | Skripsi | Sosiologi

Industri Garmen sebagai salah satu dari sekian banyak industri, mulai bermunculan di pinggir-pinggir kota. Secara tidak langsung keberadaanya mulai menyerap banyak tenaga kerja, terutama perempuan. Demikian halnya yang terjadi di Desa Donoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Pekerja perempuan di pabrik garmen bekerja dalam line atau barisan dengan metode produksi yang menganut sistem ban berjalan. Melekat dalam sistem ban berjalan adalah sistem target produksi. Untuk menjaga agar target produksi terpenuhi, perusahaan memberlakukan serangkaian peraturan kerja yang harus dipenuhi oleh buruh. Salah satunya ialah pemberlakuan jam kerja lembur atau non shif dimana semua karyawan bekerja dalam satu waktu tertentu (lebih dari 7 jam kerja perhari dan 48 jam kerja perminggu). Pilihan perempuan untuk bekerja di garmen dengan sistem kerja lembur membawa konsekuensi. Perempuan harus kehilangan banyak perannya di sektor domestik serta sesekali muncul konflik atau ketegangan-ketegangan antar anggota keluarga. Konflik antar anggota keluarga inilah yang kemudian menarik perhatian untuk dikaji lebih lanjut, dimana diperlukan strategi dari pekerja perempuan dalam mengelola konflik keluarga agar perannya di sektor publik tidak membawa dampak negatif yang lebih besar terhadap keluarga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengambilan data dilakukan melalui observasi atau pengamatan dan wawancara mendalam. Metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan metode pemikiran induktif. Data yang dikumpulkan di lapangan dibagi dalam unit-unit setelah itu dikategorisasikan. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, maka ada dua hal yang berhasil dieksplorasi dalam penelitian ini, yaitu pertama, mengenai konflik keluarga akibat bekerja lembur dan kedua, mengenai strategi pekerja perempuan dalam mengelola konflik keluarga. Konflik dalam keluarga yang terjadi adalah antara istri dengan suami dan antara ibu dengan anak. Adapun konflik antara suami-istri menyangkut beberapa aspek, antaralain: aspek biologis, psikologis, ekonomi, dan sosial budaya. Sedangkan konflik antara ibu-anak dipengaruhi oleh faktor: masalah tingkah laku anak, gangguan emosional anak, dan masa remaja. Hasil yang dapat disimpulkan melalui penelitian ini adalah bahwa strategi dalam mengelola konflik keluarga sangat penting terutama dalam keluarga pekerja garmen agar konflik yang muncul dapat mengarah pada perbaikan dan keharmonisan keluarga. Diperlukan adaptasi kepribadian; manajemen keuangan dan waktu; pembagian tugas rumah tangga; dan networking penyelesaian konflik serta dengan memberikan kompensasi terhadap rendahnya intensitas hubungan dan memanfaatkan waktu luang bersama anak.

Kata Kunci : Konflik


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.