Strategi Komunikasi dan Reputasi Perusahaan; Studi Kasus Mengenai Strategi Komunikasi PT.ISM Bogasari Flour Mills Jakarta Dalam Membangun Reputasi Trendsetter Penyediaan Bahan Pangan Alternatif di ...
WIJAYANTO, Wahyu, Wahyu Wijayanto
2005 | Skripsi | Ilmu KomunikasiSyi’ir Madura merupakan salah satu tradisi oral yang berasal dari pesantren dan berkembang di Madura. Syi’ir berisi nilai- nilai agama dan moral. Tradisi ini mengalami masa kejayaannya sebelum tahun 80an dan mengalami masa-masa vakum selama beberapa dekade setelahnya. Akan tetapi sejak pertengahan tahun 2010 budaya ini muncul kembali dalam bentuk industri dan mendapatkan apresiasi positif dari seluruh masyarakat Madura. Ketika syi’ir sudah dikelola oleh pelaku industri, ada transformasi pengemasan yang awalnya berupa hafalan dan tulisan tangan menjadi budaya berbasis teknologi yang dijembatani oleh penggunaan teknologi VCD (Video Compact Disk). Penelitian ini bertujuan untuk memotret pengkomunikasian budaya syi’ir Madura ketika sudah tumbuh menjadi industri massif dilihat dari konten budaya dan proses produksinya. Penelitian ini dikhususkan pada tiga grup musik terlaris yakni, El Wali, Al Abror, dan Aoleng. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa sudah ada pergeseran konten syi’ir. Tema sudah tidak lagi memuja Tuhan tetapi beralih pada tema percintaan, penggunaan bahasa menjadi sarkastik, vulgar, dan lucu. Unsur baru yang ditambahkan adalah penggunaan musik populer dan spektakuler terutama yang bergenre dangdut dan gambus. Untuk menghasilkan produk budaya seperti ini pelaku industri kebanyakan bermodal kemampuan otodidak dan masih amatir. Bisnis ini dikemas dalam bentuk konser dan penjualan keping kaset VCD. Sebelum didistribusikan, ada proses pengkreasian yang terus dikembangkan mulai dari lirik, musik dan video. Konsekuensi logis yang harus dihadapi adalah adanya pergeseran, baik pergeseran fungsi budaya yang awalnya sebagai media pendidikan kini tergantikan dengan fungsi hiburan. Selain itu pergeseran identitas budaya “daerah kabupaten” di Madura juga tidak dapat dielakkan dimana kabupaten Sumenep yang dikenal paling halus dan Bangkalan agak kasar berubah posisi. Hal yang berpotensi terhadap pergeseran ini adalah industri dengan motif ekonomi di dalamnya. Disini dapat dilihat bahwa budaya bersifat dinamis. Kata kunci: syi’ir Madura, industri budaya, transformasi.
Kata Kunci : Komunikasi