Dinamika Konglomerasi Media Cetak dan Media Penyiaran Televisi Swasta di Indonesia Pasca Rezim Orde Baru; Suatu Studi Diskriptif-Historis Atas Kemunculan dan Perkembangan Konglomerasi Dalam Metro TV .
NYARWI, Nyarwi
2004 | Skripsi | Ilmu KomunikasiBanjir lahar dingin merupakan salah satu dampak dari erupsi Merapi yang menimbulkan banyak kerugian serta permasalahan bagi warga dan pemerintah. Mulai dari infrastruktur hingga permasalahan pada perekonomian warga khususnya korban banjir lahar dingin. Huntara kini menjadi tempat tinggal bagi korban yang diperoleh dari pemerintah sebagai bentuk dari tanggungjawab terhadap warganya. Berbagai macam permasalahan penghidupan (livelihood) juga muncul seperti asset-aset penghidupan, dan masalah secara struktural. Peneliti bermaksud untuk mencari jawaban terkait dengan bagaimana perubahan penghidupan (livelihood) penyintas huntara pasca erupsi merapi dan bagaimana kondisi struktur sosial penyintas huntara pasca erupsi merapi? Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubahan penghidupan (livelihood) penyintas huntara. Mengetahui kondisi struktur sosial penyintas huntara pasca erupsi Merapi di Desa Jumoyo, Magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang menghasilkan analisis perbandingan dari Chambers dan Conway mengenai konsep penghidupan (livelihood) dengan kerangka konseptual penelitian. Purposive sampling menjadi teknik dalam penentuan informan dimana peneliti menentukan informan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu memperoleh data yang relevan, mulai dari informan kunci, koordinator huntara hingga anggota huntara. Teknik pengambilan data diperoleh melalui hasil observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan beberapa tahap yaitu bersamaan dengan pengumpulan data kemudian ada reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan yang sering disebut dengan triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan penghidupan (livelihood) penyintas huntara yang sesuai dengan konsep penghidupan yang meliputi asset-aset penghidupan seperti social capital, human capital, physical capital, financial capital, dan natural capital. Penghidupan tersebut tidak luput dari modifikasi sosial seperti relasi sosial, pemerintah, dan organisasi sosial. Basis penghidupan warga meliputi: pertanian, peternakan, perdagangan, pertambangan, dan jasa. Kondisi rumah yang sifatnya sementara membuat warga lebih banyak di rumah dan mengikuti kegiatan di huntara dari LSM seperti YEU. Secara umum kondisi struktur sosial masyarakat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi masyarakat, kebijakan pemerintah dan trauma terhadap bencana. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perubahan penghidupan dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu bencana alam dan perubahan penghidupan terjadi secara tidak permanen. Bencana Merapi membawa dampak pada perubahan penghidupan (livelihood) sesuai dengan tingkat kerusakan yang menjadi sumber penghidupannya.
Kata Kunci : Media