Laporkan Masalah

Pilihan Gaya Konflik dalam Iredentisme Irlandia Utara

ARISANTI, Fitria Ilfa, Fitria Ilfa Arisanti

2001 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Penelitan ini bertujuan untuk menganalisis arti pada teks lagu-lagu ciptaan kelompok musik Mambesak. Studi ini dilakukan di Kota Jayapura Provinsi Papua pada bulan oktober 2010. Data yang diambil dalam penelitian ini berupa musik lagu mambesak, yang berasal dari 9 judul lagu ; Akaibpamare, Maitwu som, Syowi yena, Yako car, Do mi dou, Basiri, Nik punghuluok en, Wayut lo, dan Nonabaku. Untuk tujuan analisis, maka Analisis Wacana yakni ; Critical Discourse Analysis (CDA) Norman Fairlouch digunakan sebagai alat analisis teks lagu dalam lagu mambesak. Oleh karena itu pendekatan kualitatif merupakan paradigma yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa ; untuk menjaga budaya kelompok etnis di Papua sebagai simbol identitas di bentuklah kelompok Musik Mambesak, karena dianggap melaui musik maka simbol budaya etnis bisa di lestarikan. Dalam syair lagu-lagu mambesak yang telah diartikan ternyata isinya hanya zmenceritakan tentang keindahan alam Papua, rindu kampung halaman, rindu akan kedamaian, serta generasi muda membangun kampung. Sebenarnya yang menjadi permasalahan dalam lagu mambesak adalah pemaknaan teks syair lagu antara seniman dan intelejen (pemerintah) yang berbeda. Identitas sosial ataupun identitas etnis sebenarnya telah melekat pada individu masing-masing maupun pada kelompok etnis. Kehadiran mambesak sebagai suatu gerakan membangkitkan identitas agar nampak ke permukaan. Gerakan kebangkitan identitas etnis ini oleh pimpinan mambesak Arnold Aap dan kawan-kawan timbul karena rasa keprihatinan akan budaya etnis sebagai simbol identitas akan pudar bahkan hilang karena kehadiran migrasi dari luar daerah Papua (pendatang). Selain itu upaya memperjuangkan simbol-simbol budaya sebagai simbol identitas daerah juga selalu mendapat tekanan oleh pemerintah pusat. Hampir semua simbol budaya Papua sebagai simbol identitas etnis dianggap sebagai simbol separatis. Menurut Djohan (2003 : 7-8), bahwa musik merupakan perilaku sosial yang kompleks dan universal yang didalamnya memuat sebuah ungkapan pikiran manusia, gagasan, dan ide-ide dari otak yang mengandung sebuah pesan yang signifikan. Pesan atau ide yang disampaikan melalui musik atau lagu biasanya memiliki keterkaitan dengan konteks historis. Berkaitan dengan pendapat tersebut diatas, maka orang Papua memandang kesenian terutama musik rakyat dan tarian sebagai bagian yang tidak dapat pisahkan dari kehidupannya. Hal ini dipengarhi oleh kondisi geografis Papua yang unik dan menyimpan berbagai misteri di dalamnya (gunung, lembah, hutan, laut) yang selalu dimanifestasikan dalam syair, lagu dan tarian rakyat serta teraktualisasikan melalui syair lagu untuk melukiskan keindahan kekayaan, kesuburan, kejayaan serta kemegahan alam Papua. Kata Kunci : Musik Mambesak , Politik Identitas, Etnis Papua

Kata Kunci : Konflik, Irlandia Utara


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.