Laporkan Masalah

Hubungan Bilateral Indonesia - Singapura Pasca Tragedi WTC: Analisis Latar Belakang Sikap dan Pernyataan-pernyataan Menteri Senior Singapura, Lee Kuan Yew

MAHMUDDIN, Rasyid,

2003 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Dalam pemilu legislatif 2009 di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Asiz Mahulette tampil sebagai satu-satunya kandidat yang terpilih menjadi anggota DPRD Malteng dengan memperoleh suara melampaui angka Bilangan Pembagi Pemilih (BPP). Penelitian ini menganalisis strategi yang digunakan Azis Mahulette dalam mengaktivasi modalitas sehingga bisa mencapai kemenangan fantastisnya di Dapil III Malteng. Modalitas Aziz terdiri atas tiga bagian yaitu, modal politik, modal sosial, dan modal ekonomi. Melalui strategi pemenangan, ketiga modalitas ini diaktivasi Aziz Mahulette sehingga bisa unggul dibanding kompetitornya. Penelitian ini menggunakan metode study kasus, dengan instrumen wawancara terstruktur, daftar isian, dan observasi. Unit analisis utama dalam penelitian ini ditujukan kepada figur caleg Asiz Mahulette beserta tim suksesnya, serta pihak lain seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat setempat beserta kelompok sosial lainnya, yang memiliki keterkaitan dengan kemenangan yang diraih Asiz Mahulette di Dapil Tiga pada Pemilu 2009. Dari penelitian ini, disimpulkan bahwa modalitas Azis Mahulette cukup merata kekuatannya. Modalitas sosial Azis Mahulette berupa kedudukan dan pengaruh dalam paguyuban adat, kelompok masyarakat dan keagamaan. Modalitas ekonominya berupa bisnis keluarga dan sumbangan donatur. Adapun modalitas politik Azis adalah posisi elit di Golkar Malteng dan jabatannya sebagai Ketua DPRD Malteng. Strategi pemenangan Aziz Mahulette dalam pemilu 2009 sangat taktis, yakni mensinergikan segenap modalitas yang dimilikinya, sehingga tidak menjadi bagian yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan memperkuat satu sama lain. Modal ekonomi digunakan untuk memperkuat modal sosial (melalui kedermawanan), modal politik untuk memperkuat modal ekonomi (melalui adanya perusahaan milik keluarga yang banyak memperoleh tender pemerintah), dan modal politik untuk memperkuat modal sosial (bantuan lobi bagi kelompok tertentu). Strategi pemenangan Aziz Mahulette dibagi menjadi tiga cara. Pertama, mobilisasi tim sukses, yang beranggotakan tokoh-tokoh inti dalam organisasi sosial, birokrasi, tokoh masyarakat (tuan tanah), dan anggota keluarga. Para anggota tim sukses ini dirancang untuk menyasar ke segmen masing-masing. Kedua, pemaksimalan “kanal” yang ada. Caranya, menggerakkan semua jaringan keluarga yang ada untuk mendukung pemenangan di segmen masing-masing. Ketiga, pemaksimalan politik uang, melalui pencitraan sosok dermawan (filantrofis), dan uang sebagai “serangan matahari pica”. Pencitraan sebagai dermawan (filantrofis) telah dirintis Aziz Mahulette sejak lama, yakni ringan tangan dalam memberikan bantuan dana maupun barang kepada setiap lapisan masyarakat. Adapun “Serangan Matahari Pica” adalah pembagian uang secara terang-terangan pada detik-detik terakhir para pemilih hendak masuk ke TPS, untuk memobilisasi dan meraih suara massa yang sebelumnya gagal terjaring oleh strategi lainnya. Melalui tiga strategi di atas itulah, modalitas-modalitas yang dimiliki oleh Aziz Mahulette dikonversi menjadi kemenangan fantastis dalam pemilu 2009 di kabupaten Maluku Tengah. Kata kunci: modalitas, strategi aktivasi modalitas, strategi pemenangan

Kata Kunci : Hubungan Internasional - Indonesia - Singapura


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.