Construction Of Nationalisme Identity Of Border Communities:(Case Study in Pulau Penawar Rindu, Kecamatan Belakang Padang Batam City)
Adek Risma Dedees, Amalinda Savirani
2016 | Tesis | Politik dan PemerintahanABSTRAK Penelitian ini menjelaskan tentang konstruksi identitas nasionalisme masyarakat perbatasan di Pulau Penawar Rindu, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam. Jenis penelitian ini adalah kualitatif-interpretatif, dengan unit analisa pernyataan-pernyataan, cerita-cerita, dan pandangan narasumber tentang bayangan nasionalisme masyarakat perbatasan. Pulau Penawar Rindu dipilih sebagai lokus kajian dengan mempertimbangkan beberapa hal: (1) pulau ini terletak di kawasan perbatasan strategis di Kepulauan Batam: jalur pelayaran laut internasional dan berinteraksi langsung dengan penduduk dari Singapura dan Malaysia; (2) pulau ini bagian dari Kepulauan Batam, kawasan penyangga industri dari beberapa negara: Singapura, Malaysia, dan negara-negara di Eropa dan Amerika; (3) kehidupan sosial-budaya dan ekonomi-politik masyarakat perbatasan di pulau ini berbeda dan khas (sejarah Kerajaan Malaka) dengan masyarakat perbatasan lainnya di Indonesia. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa masyarakat perbatasan di Pulau Penawar Rindu, membayangkan nasionalisme secara khas dan berbeda dengan masyarakat yang berada di kawasan perbatasan darat dan kawasan non-perbatasan di Indonesia. Pembayangan nasionalisme pada masyarakat perbatasan tidak bisa dilepaskan dari ikatan sejarah dan budaya di mana Melayu menjadi raison d’etre identitas bersama yang sifatnya lintas negara. Kondisi tersebut juga bertalian dengan konteks kekinian sosial-budaya dan ekonomi-politik masyarakat perbatasan yang pada satu sisi sangat cinta pada Indonesia, dan di sisi lain juga ingin menjadi bagian dari Singapura atau Malaysia. Keinginan untuk menjadi bagian dari Singapura atau Malaysia tetap ada tapi hanya sebatas persoalan kesejahteraan dan bayangan akan kerlap-kerlip kemodernan Singapura daripada Kota Batam yang tampak lebih sendu dan gelap. Pengakuan yang terbelah ini tidak bisa dilepaskan dari pengalaman sejarah dan pengalaman kultural bersama yang kemudian memberi warna, corak, atau kekhasan tersendiri bagi masyarakat perbatasan di Pulau Penawar Rindu ketika membayangkan nasionalisme. Kata kunci: nasionalisme, Melayu, masyarakat perbatasan, Pulau Penawar Rindu, Indonesia
Kata Kunci : Nasionalisme - Kota Padang