Laporkan Masalah

Strategi Perlawanan Kaum Minoritas:(Studi tentang Strategi Perlawanan Aliran Kepercayaan Sapta Darma terhadap Dominasi Negara dan Agama Mayoritas di Yogyakarta).

Didit Aditia Permana, Abdul Gaffar Karim

2014 | Tesis | Politik dan Pemerintahan

Abstrak Aliran kepercayaan sapta darma dapat diposisikan sebagai kaum minoritas karena menjadi obyek prasangka dan mendapatkan perlakuan diskriminatif dari negara dan masyarakat dominan. dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif analitik, penelitian ini menemukan bahwa faktor terjadinya Perlawanan Aliran kepercayaan sapta darma disebabkan adanya ambiguitas negara dalam mengeluarkan kebijakan pemenuhan kebebasan negara dan pembatasan kebebasan beragama yang berjalan beriringan, hal ini berimplikasi pada kebingungan aliran kepercayaan dan agama dominan. Kemudian Tekanan masyarakat agama mayoritas yang cenderung menganggap aneh dan sesat, puncaknya terjadi kekerasan yang dialami oleh warga aliran kepercayaan sapta darma pada tahun 2008, yang dilakukan oleh organisasi yang mengatasnamakan agama mayoritas. Slanjutnya bentuk perlawanan yang dilakukan oleh aliran kepercayaan sapta darma terbagi menjadi dua. Pertama, Perlawanan Secara Tertutup. Diantaranya. Tipologi Ajaran, Pencantuman “Sapta Darma” dalam Kolom Agama Kartu Tanda Penduduk dan Adaptasi. Kedua, Perlawanan Secara Terbuka. Diantaranya adalah, Merespon Kekerasan yang Terjadi pada Tahun 2008, dengan mengirimkan surat kepada Komnas HAM dan Kepolisian dan mengadakan Konferensi Pers. Kemudian pembangunan Candi Sapta Rengga di jalan Surokarsan sebagai perlawanan terbuka. Temuan penelitian ini diperkuat dengan teori James Scott yang menjelaskan bahwa faktor terjadinya perlawanan dikarenakan adanya ‘simplifikasi negara’ dimana negara cenderung melegalisasi dan meregulasi kebijakan publik yang terlalu ketat dan seragam untuk kepentingan sendiri, Scott juga menjelaskan bahwa perlawanan ini ada yang berwujud nyata (terbuka) ada yang tidak nyata (tertutup). perlawanan berwujud nyata argumentasinya bersifat (1) Organik, sitematik dan kooperatif (2) Berprinsif tidak mementingkan diri sendiri, (3) Tidak berkonsekuwensi revolusioner (4) Mencakup gagasan atau maksud-maksud yang meniadakan basis dominasi itu sendiri. Sedangkan perlawanan yang tidak nyata argumentasinya bersifat (1) Tidak teratur, tidak sistematik dan terjadi secara individual (2) Bersifat oportunistik dan mementingkan diri sendiri (3) Tidak berkonsekwensi revolusioner (4) Menyiratkan dalam maksud atau arti mereka akomodasi terhadap sistem dominasi. Kata kunci: Strategi, Perlawanan, Minoritas

Kata Kunci : Perlawanan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.