Dramaturgi dan Politik:(Kajian Awal Kaitan Dramturgi dan Politik dalam kasus Kampanye Wakil Walikota Makasar Syamsu Rizal dalam Pilkada 2014)
Silvanty Apriany Sangadji, Amalinda Savirani
2015 | Tesis | Politik dan PemerintahanINTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana teori dramaturgi digunakan dalam kegiatan politik di Indonsesia khususnya pada seorang Kandidat dalam pemilihan Walikota Makassar periode 2014-2019. Serta mendeskripsikan penampilan aktor politik dalam menjalankan tujuan politiknya. Teori Erving Goffman ini menekankan bahwa dalam interaksi kesehariannya, seseorang selalu berperilaku tidak sama. Ada dua sisi settingan, dalam hal ini ketika aktor berinteraksi dengan penonton yang dianggapnya penting untuk mewujudkan tujuannya, kemudian dengan aktor lainnya yang berada pada panggung belakang sebagai pendukung jalannya cerita. Interaksi simbolik ini melibatkan Syamsu Rizal ‘Daeng Ical’ sebagai aktor utama dalam pencalonannya sebagai wakil walikota Kota Makassar periode 2014-2019. Kemudian ada simbol yang bekerja dalam setiap interkasi Daeng Ical dan mempengaruhi masyarakat di setiap loronglorong Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan metode etnografi sebagai langkah untuk membantu penulis dalam mengikuti, merekam, dan mengakrabkan diri dengan subyek penelitian secara langsung dalam waktu tertentu dengan menerapkan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus karena secara spesifik penelitian ini ingin menjelaskan bagaimana seorang aktor politik melakukan interaksi politiknya dengan simbol yang mengikuti dan mendeskripsikan suasana yang beda saat Daeng Ical berhadapan dengan pendukungnya maupun saat bersama rekan, keluarga dan kandidat lainnya. Dari hasil penelitian, membuktikan bahwa teori dramaturgi yang digunakan oleh Daeng Ical dalam pemilu 18 September 2013 berhasil dan sukses membawanya ke kursi wakil walikota Kota Makassar periode 2014-2019. Dengan beberapa fakta sebagai berikut: 1) penampilan Daeng Ical dalam beberapa panggungnya sangat berpengaruh pada dukungan masyarakat, 2) simbol seperti gaya berpakaian dan hobby Daeng Ical yang selalu mengajak warga mengabadikan gambar menjadi tren sewaktu menjelang pemilihan, 3) antusias masyarakat Kota Makassar maupun persiapan warga-warga lorong setiap kali Daeng Ical datang berkunjung, 4) perbedaan panggung belakang saat persiapan atau saat istirahat terlihat adanya perbedaan penampilan Daeng Ical dan menjauh dari kesan yang ditinggalkan kepada masyarakat sebelumnya. Sehingga hasil penelitian ini menunjukan bahwa penglihatan dan penilaian orang lain terhadap apa yang kita tampilkan atau yang melekat 15 dalam diri kita saat berinteraksi juga membawa dampak politik dan juga merupakan salah faktor penentu tercapainya tujuan politik. Kata kunci : Akting, Dramaturgi, Daeng Ical, Drama, Manipulasi, Masyarakat, Panggung, Penonton
Kata Kunci : Politik; Drama