Laporkan Masalah

Kekuatan Modal dan Perilaku Kekerasan Negara pada Masa Orde Baru dan Pasca Orde Baru : Studi kasus Freeport

NUGROHO, Andrianus Bintang Hanto, Eric Hiarij

2013 | Tesis | Ilmu Hubungan Internasional

INTISARI Tulisan yang berjudul “Kekuatan Modal dan Perilaku Kekerasan Negara pada Masa Orde Baru dan Pasca Orde Baru: Studi Kasus Freeport” ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana Freeport sebagai kekuatan modal mempengaruhi berbagai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh Negara. Pada masa Orde Baru Negara memberi perlindungan secara fisik terhadap Freeport yang mengambilalih tanah ulayat suku Amungme untuk kepentingan pertambangannya. Berbagai penolakan yang dilakukan warga suku Amungme atas kehadiran Freeport di tanah ulayat mereka dibalas dengan tindakan kekerasan oleh Negara. Tindakan-tindakan kekerasan oleh Negara bahkan tetap terjadi setelah Orde Baru tumbang. Namun demikian sasaran tindakan kekerasan bukan lagi warga suku Amungme melainkan bergeser menjadi para pendulang emas tradisional dan buruh Freeport sendiri. Penulis menggunakan teori negara yang diperkenalkan Ralph Miliband untuk menjelaskan bagaimana sebuah kekuatan modal seperti Freeport dapat mempengaruhi perilaku kekerasan Negara. Menurut Miliband kelas kapitalis, yaitu kekuatan modal atau korporasi, dengan kekuatan ekonomi yang mereka miliki dapat menggunakan Negara sebagai instrumen untuk memenuhi kepentingannya. Dengan melakukan kolonisasi terhadap elit negara, korporasi dapat mempengaruhi pembentukan berbagai kebijakan yang menguntungkannya. Dalam konteks Freeport kolonisasi dilakukan melalui cara membangun hubungan dekat dengan para elit negara. Hubungan dekat itu dibangun melalui dua cara yang berbeda. Pada masa Orde Baru Freeport cenderung melakukan pendekatan yang lebih bersifat subyektif seperti dengan cara membangun hubungan personal yang baik dengan para elit negara, membiayai ongkos liburan mereka, serta membuat kesepakatan bisnis yang membuat mereka kaya. Sedangkan pada masa pasca Orde Baru Freeport cenderung melakukan pendekatan yang lebih bersifat obyektif seperti melakukan pembayaran secara resmi melalui program tanggungjawab sosial perusahaan dan membiayai berbagai proyek pembangunan di Kabupaten Mimika. Tumbangnya Orde Baru membuat Freeport harus mengubah pola pendekatannya dari yang cenderung bersifat subyektif menjadi obyektif. Hal tersebut memperlihatkan xi bahwa kelas kapitalis yang diwujudkan dalam bentuk korporasi dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan yang terjadi dalam sebuah sistem negara. Baik dalam sistem negara yang otoritarian maupun demokratis kelas kapitalis pada kenyataannya berkuasa (rule) meskipun mereka tidak secara langsung memerintah (govern). Kata kunci: Kekuatan Modal, Negara, Kolonisasi, Freeport, Kekerasan Negara

Kata Kunci : Kekerasan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.