Politik CSR: (Studi Relasi Pemerintah Desa, Perusahaan, masyarakat Desa Ponggok Terkait CSR PT TI Aqua Danone)
SHINTASARI, Reni, Haryanto
2013 | Tesis | Ilmu PolitikAbstract Tujuan dari studi penelitian tesis ini untuk mengetahui relasi Pemerintah Desa, Perusahaan TIA Danone Klaten, dan Masyarakat Desa Ponggok pada penganggaran CSR PT TIA Danone Klaten. Dalam penganggaran dana CSR PT TIA Danone Klaten membentuk pola relasi berbeda pada setiap aktor. Masyarakat, Pemerintah dan Perusahaan mempunyai tujuan dan strategi relasi dalam penganggaran dana CSR. Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo tidak mendapatkan dana CSR PT TIA Danone Klaten. Namun Desa Ponggok mendapatkan program CSR yang sedikit dibandingkan desa lain. PT TIA Danone Klaten mengklaim bahwa Desa Ponggok hanya mendapatkan dana kompensasi saja. Penganggaran dana CSR PT TIA Danone Klaten hanya dilakukan secara sepihak oleh PT TIA Danone Klaten. Dalam implementasi program CSR ini melibatkan multistakeholder yakni pemerintah desa, LSM, perusahaan, dan masyarakat. Pada setiap program CSR memiliki berbagai bentuk CSR yang diberikan kepada masyarakat. Dari implementasi CSR PT TIA Danone Klaten akan dilihat keberhasilan CSR dan dampak CSR PT TIA Danone Klaten. Penelitian ini akan melihat bagaimana relasi Masyarakat, Pemerintah Desa Ponggok dan PT TIA Danone Klaten dalam penganggaran dana CSR PT TIA Danone Klaten. Kedua, bagaimana dampak implementasi CSR PT TI Aqua Danone Klaten pada perusahaan, pemerintah desa dan masyarakat. Penelitian ini berada di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Perusahaan Multinasional yakni Danone merupakan salah satu perusahaan yang berpengaruh di Klaten. Studi ini ingin mengkonfirmasikan bahwa dalam relasi aktor dalam penganggaran dana CSR PT TIA Danone Klaten memunculkan relasi yang berbeda pada setiap aktor. Implementasi CSR PT TIA Danone Klaten mempunyai dampak positif dan negatif bagi masyarakat, pemerintah desa dan perusahaan. Penelitian ini akan membuktikan teori Governance mampu menjelaskan atau tidak. Ketika PT TIA Danone Klaten datang membawa CSR perusahaan untuk dilaksanakan di masyarakat. Pemerintah Desa Ponggok tidak dapat melakukan relasi dengan perusahaan untuk mewujudkan CSR yang berkelanjutan. Namun pemerintah Desa melalui elite desa mempunyai kepentingan masing-masing agar tujuan terwujud. Sedangkan masyarakat hanya dijadikan sebagai penerima CSR saja. PT TIA Danone Klaten hanya memberikan dana kompensasi dan program CSR sedikit, hal ini dikarenakan klaim perusahaan yang menganggap dana kompensasi sudah cukup untuk Desa Ponggok. Relasi masyarakat pada perusahaan masih lemah karena Pemerintah Desa Ponggok merupakan klien dari perusahaan. Masyarakat Desa Ponggok juga melakukan relasi dengan pemerintah desa dan PT TIA Danone Klaten dalam relasi secara langsung maupun tidak langsung. Selama ini masyarakat Desa Ponggok Klaten sebagai klien dari perusahaan dan pemerintah Desa Ponggok. Governance tidak terwujud karena dari tiga relasi aktor, perusahaan lebih kuat dan mampu menundukkan aktor pemerintah desa dan masyarakat. CSR merupakan sebuah konsep perusahaan dalam mengatasi masalah sosial yang ada di masyarakat. Namun dalam konsep CSR memunculkan banyak permasalahan yakni relasi aktor dan implementasi yang ada pada masyarakat dan perusahaan itu sendiri. Padahal CSR merupakan komitmen perusahaan dalam mengatasi masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. Governance tidak terwujud karena relasi yang terbangun dikuasai kuat oleh perusahaan. Politik CSR yang terjadi hanyalah praktik patronase yang terjalin kuat dalam relasi pemerintah desa, perusahaan, dan masyarakat. Model CSR multistakeholder dengan kombinasi Perda CSR sangat penting dilakukan untuk mendukung pelaksanaan governance. (Keywords : penganggaran dana CSR PT TI Aqua Danone Klaten, relasi aktor, governance)
Kata Kunci : Corporate Social Responsibility