Laporkan Masalah

Studi Preferensi Penggunaan Susu Formula oleh Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Bogor

ASTUTI, Pipit Ratna Dwi, Susi Daryanti

2012 | Tesis | Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan

Salah satu yang menjadi tujuan MDGS di bidang kesehatan yaitu menurunkan Angka Kematian Anak (AKA) 2/3 antara tahun 1990 – 2015. Menurut WHO 60% kemaatian balita berkaitan dengan keadaan kurang gizi, dan 2/3 kematian tersebut berkaitan dengan praktek pemberian makanan yang kurang tepat bagi bayi dan anak. Sementara itu salah satu nutrisi yang penting bagi bayi terdapat pada ASI. Faktanya, AIMI memaparkan bahwa ibu yang menyusui balitanya saat ini persentasenya hanya 22-27%. Angka ini berada dibawah angka kematian bayi di Indonesia yang mencapai 35% dari 1000 kelahiran. Kabupaten Bogor adalah salah satu wilayah administratif provinsi Jawa Barat dan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang masih tercatat sebagai daerah dengan angka kematian bayi & balita tinggi setelah NTT (Nusa Tenggara Timur) dan Papua Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan lokasi penelitian di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Kecamatan Cibinong dipilih dengan alasan kecamatan tersebut merupakan wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk balita terbanyak yaitu 537.684 balita. Dengan jumlah 4.405 balita dari 410.464 balita yang ditimbang mengalami gizi buruk. Teknik penelitian menggunakan Purposive yang kemudian bergulir (snowball) sesuai dengan kepentingan mendapatkan data.Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk dapat menggali informasi secara langsung melalui informan yang dibutuhkan.Dari informasi yang didapat dan hasil observasi lapangan kemudian dilakukan triangulasi dan konfirmabilitas sebagai teknik analisis data. Dari hasil penelitian diketahui bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi Ibu dalam preferensi penggunaan susu formula, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri atas pengetahuan dan kepercayaan diri. Sementara faktor eksternal yaitu terdiri atas alasan medis, promosi susu formula, dukungan suami dan keluarga, serta nilai dan kepercayaan yang ada di masyarakat. Selain itu diketahui pula bahwa program ASI Eksklusif sendiri belum dikembangkan secara optimal oleh pemerintah Kabupaten Bogor karena terbatasnya sumber daya manusia. Kata kunci : kesehatan, ASI, susu formula

Kata Kunci : Kesehatan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.