Laporkan Masalah

Sengketa Tanah Ulayat (Studi Tentang Konflik Masyarakat Adat dengan PT. Peputra Masterindo dalam Pengelolaan Kebun Kalapa Sawit Pola KKPA Lahan MJ.2 di kabupaten Kampar)

YUZA, Ahmad Fitra, Purwo Santoso

2010 | Tesis | Ilmu Politik

Penelitian ini membahas tentang sengketa tanah ulayat (studi kasus konflik masyarakat adat dengan PT. Peputera Masterindo dalam pengelolaan kebun kelapa sawit pola KKPA di kabupaten Kampar, Riau). Studi ini menyuguhkan telaah tentang kehandalan atau keseriusan pemerintah daerah dalam mengelola konflik yang terjadi di wilayah kerjanya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengapa pemerintah daerah gagal dalam melakukan resolusi konflik, melihat akar konflik dan mengetahui transformasi yang terjadi. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif riset yaitu : Mengexsploirasi keyakinan dan sikap yang dapat menjelaskan mengapa dan bagaimana, bukan sekedar apa dan lebih mengandalkan pada tindakan dan pikiran responden. Konflik yang terjadi sangat sulit untuk di atasi, maka penulis mencoba melakukan analisis dengan menemukan akar konfliknya terlebih dahulu dengan menggunakan pohon konflik dan transformasi sosial dalam menemukan akar permasalahan sesungguhnya. pada pembahasan awal di deskrifsikan bagaimana kehidupan sosial masyarakat suku domo dengan tanah ulayatnya, kemudian membahas perubahan-perubahan yang terjadi pada corak produksi masyarakat, maka ditemukan banyak terjadi perubahan yang dihasilkan, seperti: hilangnya mata pencaharian masyarakat pasca kehadiran perusahaan, rancunya kepemilikan lahan dan timpangnya pendapatan hasil kebun yang mengakibatkan pada minimnya pendapatan masyarakat. Hal ini akhirnya menyebabkan terjadinya pertentangan antara pihak seperti, masyarakat suku domo untuk melakukan penguasaan kebun kelapa sawit secara sepihak, namun hal ini sangat di tentang oleh pihak perusahaan yang pada akhirnya memunculkan konflik. Terjadinya ledakan konflik ini membuat sebuah dinamika yang amat kompleks yang akhirnya menyebabkan terjadinya transformasi konflik. Munculnya konflik di permukaan memaksa pemerintah daerah untuk melakukan resolusi konflik, namun berbagai upaya tidak berhasil meredam konflik. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa: Kegagalan Pemerintah Daerah dalam resolusi konflik antara masyarakat dan PT.Peputera Mastrindo disebabkan oleh 4 hal yaitu: Pertama, pola resolusi yang dilakukan oleh pemerintah daerah mengesampingkan aspriasi masyarakat adat suku domo, hal ini juga diperkuat oleh tidak terlaksananya amanat dari Perda no 6 tahun 1999 tentang tanah ulayat. Kedua, Pemerintah daera gagal membaca anotomi konflik, ini dilihat dari rumusan yang dihasilkan tidak sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Ketiga, pemahaman konflik hanya pada permukaan saja, hal ini dibuktikan kebijakan yang diambil tidak menyentuh akar permasalahan sesungguhnya seperti, perubahan corak produksi dan hilangnya mata pencaharian masyarakat suku domo. Keempat, aspek politik yang melihat enggan pemerintah daerah dalam melakukan resolusi di sebabkan oleh adanya konstribusi dari direktur PT. Peputera Masterindo dalam memberikan uang dalam pemenangan bupati kampar yang terpilih. Hal ini juga diperkuat oleh direktur perusahaan dan Bupati kampar berasal dari etnik yang sama. Kata kunci : Transformasi sosial, transformasi konflik dan resolusi konflik.

Kata Kunci : Konflik


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.